Langkah Bijak Java Soccer Academy




IJL.Com- Java Soccer Academy mengambil langkah bijak berkenaan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa-Bali. Menjaga mesin agar tetap panas, kudu lebih berani berinovasi.

Keputusan manajemen Indonesia Junior League (IJL) menunda lanjutan agenda roda kompetisi berkenaan dengan keputusan pemerintah menerapkan PPKM Pulau Jawa-Bali guna menekan laju penyebaran Covid-19 mendapat respon positif dari tim-tim kontestan. Salah satunya yakni Java Soccer Academy.

Pendiri Java, Eric Budi Santoso sendiri mengatakan saat ini skuat didikannya kembali menggelar latihan virtual seperti kala pandemi baru masuk ke Indonesia. Bedanya, ada formula baru dalam bentuk langkah bijak ikut diterapkan tim yang bermarkas di Cilandak, Jakarta Selatan ini.

"Kami mengapresiasi ketetapan yang dibuat IJL dengan aturan pemerintah saat ini, anak-anak dan orangtua juga sangat mengerti bahwa keamanan dalam berolahraga adalah hal yang utama," ujar Eric.


"Tapi kami tentu tetap melakukan latihan. Baik itu via online maupun sesi grup namun karena peraturan pembatasan jumlah tersebut jadi training group hanya diisi maksimal empat pemain," ungkap Eric.



Eric meyakini sesi latihan tatap muka dengan protokol kesehatan tetap diperlukan. Tujuannya tentu untuk menjaga gairah, sentuhan serta chemistry anak-anak dengan si kulit bundar maupun rekan setim.

"Kalau bisa bertemu, chemistry mereka pasti akan tetap terjaga. Istilahnya agar menjaga mesin tetap panas," ujar Eric.

"Sebagai pelatih, ada banyak hikmah diambil dari masa pandemi ini. Kami harus bisa berpikir ekstra keras dalam membuat dan mensiasati program latihan anak-anak ke depan. Tentu harus lebih berani berinovasi," tambah Eric lagi.





Di gelaran IJL musim 2020/2021, Java menerjunkan tim di dua kategori (U-9 dan U-11). Yang menarik, keduanya sama-sama sedang meramaikan zona tabel papan atas klasemen.

Eric saat ini terjun langsung menangani Java U-9. Khadafi Aprian dan kawan-kawan ada di peringkat kedua Grup A Phenomenon dengan raihan 36 poin dari 10 laga.

Sedangkan Java U-11 dinakhodai oleh Robin Meilast, pelatih yang pernah membawa ASTAM lolos ke partai final dua musim beruntun (2017 & 2018). Saat ini CR bersama pasukannya berdiri di rangking keempat Grup A Phenomenon dengan tabungan 30 poin dari 10 laga.



Pantas saja Java disebut-sebut sebagai kuda hitam yang patut diperhitungkan, ya tak bisa lagi dipandang sebelah mata. Patut dicatat, bukan IJL namanya jika sepi dari badai kejutan.

"Anak-anak semakin kangen berkompetisi lagi apalagi sedang meramaikan zona papan atas," ujar Eric.

"Java U-9 juga masih menyisakan dua pertandingan tunda, itu salah satunya yang bikin tambah kangen," tandas fans berat Juventus tersebut seraya mengumbar senyum.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa