Laskar Pelangi Kencangkan Ikat Pinggang




IJL.Com- "Elektabilitas" Laskar Pelangi Soccer terus menurun. Awas kedodoran, Villa 2000 menyalip di tikungan.

Dua kalah dan dua seri jadi catatan yang digenggam anak-anak Laskar Pelangi sejak menginjak tahun baru. Sempat menduduki puncak singgasana klasemen Grup Phenomenon di akhir 2018, namun apa mau dikata Muhammad Azrieal dan kawan-kawan perlahan-lahan kedodoran.

Terakhir, mereka harus mengakui keunggulan Garec's dengan skor 0-1. Praktis, tiket fase knock-out semakin terancam.

"Melawan Garec's anak-anak terlalu tegang saat menguasai bola. Passing terburu-buru alhasil kami gampang kehilangan momentum," ujar pelatih Laskar Pelangi, Saprano Rangkuti.



"Ini juga yang jadi masalah pada dua laga sebelumnya. Artinya pekerjaan rumah saya masih sama," ujar pelatih berlisensi C AFC tersebut.





Sapran sendiri tidak menampik jika tim asuhannya masih terlalu bergantung pada sosok Anang Aditya. Harus diakui pemain bernomor punggung 32 itu memang jadi aktor protagonis skuat Laskar Pelangi.

Bisa dibilang kran serangan Laskar Pelangi selalu berawal dari kaki Anang. Beberapa kali, sepakannya lewat tendangan bebas juga tak kalah jadi andalan meneror gawang lawan. Hasilnya terbilang cukup efektif hanya memang kurang dinaungi dewi fortuna saja.

"Anang pemain yang cepat paham dengan instruksi pelatih. Ia berbakat, handal di semua posisi. Pemain lain bagus, tapi memang belum secerdik Anang," ungkap Sapran.



"Saat ini harus diakui kami memang sangat bergantung pada Anang, tapi saya sebagai pelatih ogah tinggal diam, terus-menerus mencoba memaksimalkan materi pemain yang ada dan utamanya kami tidak boleh mengandalkan satu-dua nama saja," tegas Sapran.



Enggan "elektabilitas" terus-menerus tergerus, Laskar Pelangi bergegas kencangkan ikat pinggang. Kampanye akbar siap digelorakan akhir pekan nanti kontra Villa 2000.

"Pelatih pasti ada target setiap bertanding. Kami harus pulang bawa poin mengingat tabel klasemen semakin panas. Jika kembali terpleset, bukan tidak mungkin pesaing terdekat akan menyalip," ujar Sapran.



Meski demikian, bukan semudah membalikkan telapak untuk menekuk Black Orange, julukan Villa 2000. Tim yang bermarkas di Pamulang, Tangerang Selatan itu juga punya misi merangsek ke zona delapan besar demi meraih tiket fase knock-out.

Beberapa catatan soal Villa 2000 sudah dikantongi Sapran. Nama-nama seperti Muhammad Zulfan hingga Ahmad Dzikri "menghantui" pikirannya beberapa hari terakhir.

"Villa 2000 adalah tim yang kuat dengan pakem filanesia, gelandang mereka punya kualitas sangat bagus. Kami harus tetap waspada walau posisi Black Orange pada tabel klasemen ada di bawah Laskar Pelangi," ujar Sapran.



"Mereka sangat konsisten melakukan skema build-up dalam kondisi apapun. Itu yang membuat Villa 2000 lebih berbeda dibanding lawan-lawan yang pernah ditemui Laskar Pelangi sebelumnya," tandas Sapran.





  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa