Laskar Pelangi Tepis Awan Mendung




IJL.Com- Kekalahan telak dari Serpong Jaya bak petir di siang bolong untuk Laskar Pelangi Soccer. Jumpa Ragunan Soccer School, saatnya menepis awan mendung.

Kerikil tajam mulai menghampiri anak-anak Laskar Pelangi. Sempat berdiri gagah di puncak klasemen Grup Phenomenon, namun apa daya angin semakin kencang hingga membuat Anang Aditya dan kawan-kawan harus rela terkapar pada dua laga terakhir.

Saat jumpa Serpong Jaya, tanpa diduga Laskar Pelangi dipermak dengan skor telak 0-3. Bak petir di siang bolong, tim asuhan Saprano Rangkuti itu semakin terbangun dari mimpi indahnya.

"Banyak sekali yang harus kami evaluasi, mulai dari passing dan ketenangan pemain memegang bola saat mendapat tekanan lawan sampai reaksi antar lini untuk saling memberi support," jelas Sapran.



"Anak-anak memang terlalu mudah panik hasilnya komunikasi putus begitu saja saat bola ada di kaki mereka," sambung Sapran.







Meski demikian, Sapran enggan larut dalam "air mata". Membakar motivasi Muhammad Azriel Bilal dan kawan-kawan sudah jadi tugas yang tidak bisa ditawar lagi.

"Saya terus memotivasi anak-anak untuk bangkit dari keterpurukan. Bermain lebih percaya diri dengan kemampuan yang dipunya, itu saja kuncinya," tegas Sapran.



Ya, sudah saatnya Laskar Pelangi untuk move-on. Bukannya tanpa sebab mengingat reli panjang baru saja dimulai demi tiket ke fase knock-out.

Ragunan Soccer School bisa jadi wadah pelampiasan sempurna untuk anak-anak Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang tersebut. Meski harus diakui tidak akan semudah membalikkan telapak tangan bagi Laskar Pelangi menikam Nuno Leoporto dan kawan-kawan.

Sapran pun menyadari hal itu tersebut. Beberapa hari terakhir dirinya begitu sibuk mengamati gaya permainan tim lawan.

"Saya sudah menonton cuplikan pertandingan Ragunan, mereka punya materi pemain sangat bagus dari segi individu walaupun posturnya kecil-kecil. Rasanya itu yang benar-benar harus kami waspadai," ujar Sapran.





Posisi Ragunan yang berjarak tujuh poin pun tidak membuat Laskar Pelangi seperti berada di atas angin. Sapran begitu meyakini sepak bola memang bukan soal hitungan matematika.

Sama-sama tak mau babak belur lagi, begitu mungkin tema besar laga Laskar Pelangi versus Ragunan. Namun awas nafsu berburu poin penuh bisa berujung senjata makam tuan.

"Kondisi mereka juga sedang tidak bagus pasca kalah 0-4 dengan Garec's, keuntungan sedikit mungkin untuk kami tapi tentunya sekali lagi anak-anak harus tetap waspada," jelas Sapran.



"Mereka bisa bangkit dari keterpurukan, maka itu yang selalu saya sampaikan ke anak-anak untuk tetap fokus. Jangan ada istilah pandang remeh," tutup Sapran.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa