Laskar Pelangi versus Pelita Jaya Bak Avengers:Endgame




IJL.Com- Laga kontra Pelita Jaya Soccer School bak partai final untuk anak-anak Laskar Pelangi Soccer. Dibalut angka 75 persen.

Awan gelap nan tebal masih setia menyelimuti skuat Laskar Pelangi. Memasuki tahun 2019, performa kesebelasan asal Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang itu memang merosot tajam.

Di awal kompetisi, Laskar Pelangi disebut-sebut sebagai kuda hitam paling menjanjikan, bukannya tanpa sebab mengingat Aidil Akbar dan kawan-kawan sempat menduduki puncak klasemen Grup Phenomenon selama dua pekan lamanya. 

Sekilas saat itu sepak terjang anak asuh Saprano Rangkuti mirip dengan Timnas Denmark di ajang Piala Eropa 1992 ataupun Kroasia saat gelaran Piala Dunia 1998. Kental potensi tebar kejutan.

Namun memang derasnya arus persaingan membuat Laskar Pelangi agak terhuyung-huyung. Praktis saat ini mereka terlempar sampai ke peringkat kedelapan. Batas terakhir pemegang tiket fase knock-out.

Laga terakhir, Laskar Pelangi harus mengakui keunggulan Indonesia Rising Star dengan skor tipis 0-1. Di atas lapangan, masalah penyelesaian akhir masih belum bisa terpecahkan.

"2019 masih tanpa kemenangan. Setelah saya raba, kesalahan dalam melakukan sistem rotasi pemain jadi salah satu sebabnya," ungkap Sapran.



Sabtu nanti, laga serasa partai final sudah menunggu Laskar Pelangi. Pertandingan terakhir babak penyisihan grup, sesuai jadwal yang sudah dirilis mereka akan berjumpa Pelita Jaya.

Label Pelita Jaya yang notabene sudah sangat akrab dengan Nirwana Park Sawangan tidak membuat Laskar Pelangi gentar. Meski demikian Sapran sadar The Young Guns enggan begitu saja memberikan "karpet merah" untuk anak asuhnya.

Seperti pasukan Avengers yang menyerbu markas Thanos, begitu kira-kira alur cerita di atas lapangan. Drama 2x25 menit tak ubahnya serasa menonton film action superhero dalam gedung bioskop. Menegangkan bahkan berpotensi menyita banyak air mata.

"Melawan Pelita Jaya ibarat partai final, kalau kami kalah ya konsekuensinya menunggu kabar dari Abstrax. Karena itu saya sampaikan ke anak-anak jangan ada kesalahan-kesalahan kecil saat pertandingan Sabtu ini," terang Sapran.





"Permainan Pelita Jaya sangat rapi dari lini per lini, praktis mental anak-anak diuji kembali. Mereka memang tuan rumah tapi kami tak akan gentar karena misi Laskar Pelangi sudah jelas ingin membawa poin penuh untuk lolos ke fase knock-out," tegas Sapran.





Dari hitung-hitungan di tabel klasemen, Laskar Pelangi memang butuh poin penuh demi mengamankan tiket fase knock-out. Saat ini mereka mengantongi 27 poin, hanya berselisih dua angka dari seteru terdekatnya, Abstrax FA.

Abstrax sendiri tinggal menyisakan satu partai kontra Garuda Junior. Praktis, aroma "final" semakin tidak terbantahkan Sabtu nanti.

"75 persen keyakinan Laskar Pelangi lolos dan bismillah menang melawan Pelita Jaya," tandas Sapran.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa