Leonardo Robinson Samosir: Si Kakak yang Flamboyan




IJL.Com- Cara Leonardo Robinson Samosir mengomandoi orkestra serangan ASIOP U-9 alhasil banyak mengundang senyum. Pantas saja mengidolakan Zinedine Zidane.

Asa ASIOP untuk melenggang ke fase Champions 16 Besar Indonesia Junior League U-9 masih terjaga. Hal tersebut tidak lepas dari dua kemenangan yang dicatatkan anak-anak 'Mutiara dari Senayan' di laga pekan keenam, Minggu (28/2).

Sempat ditekuk Remci di laga terakhir, ASIOP tak kenal kendur. Hasilnya, Putera Utama Tambun dan Akademi Persib Bogor dijadikan wadah pelampiasan. Skor dua gol tanpa balas jadi bukti keunggulan.

Permainan kolektif jadi senjata ampuh ASIOP melumpuhkan lawan-lawannya tersebut. Salah satu penggawa lini tengah mereka yakni Leonardo Robinson Samosir dirasa layak menjadi buah bibir.

Ya meski tidak mencetak gol, peran Leo begitu krusial sebagai jembatan lini tengah sekaligus depan ASIOP. Gayanya begitu flamboyan mengolah si kulit bundar, soal intelegensi dan visi bermain, pemilik nomor punggung 11 ini bisa dibilang ada di atas rata-rata rekan seusianya.

Tidak heran nama Leo pernah masuk dalam gerbong pemain terbaik pekan ketiga IJL U-9. Orkestra serangan ASIOP kerap berawal dari imajinasinya menyihir rumput hijau.

"Saya mengidolakan Zinedine Zidane. Enak saja kalau lihat cara Zidane membawa bola terutama gocekannya," ungkap Leo.



"Ayah saya juga sering cerita soal kehebatan Zidane. Bukan hanya gocekan, saya juga mau meniru gaya tendangan Zidane," tambah Leo dengan wajah tersipu malu.



Leo sendiri merupakan kakak dari Lorenzo Lukas Robinson Samosir. Dua anak kembar yang meramaikan skuat ASIOP U-9 di IJL musim ini.

Wajah Leo dan Enzo yang bagai pinang dibelah dua tak jarang "menipu mata" pemain lawan. Bedanya kalau si kakak berperan sebagai gelandang flamboyan, sang adik lebih memilih menjaga benteng pertahanan.

"Kalau Enzo itu idolanya Sergio Ramos. Makanya dia lebih suka jadi bek," ujar Leo.

"Saya senang sekali lihat Enzo jadi kapten di ASIOP. Ya sebagai kakak ikut bangga juga meski di rumah lebih sering berantem," tambah Leo tak kuasa menahan tawa.



Ya, tingkah polah anak-anak seumuran Leo dan Enzo, riak-riak kecil wajar terjadi. Anggap saja sebuah kisah klasik untuk masa depan, meminjam judul lagu dari band kenamaan, Sheila on 7.

"Paling sering berantem kalau rebutan mainan. Oh iya ada satu lagi, kami berdua sering rebutan celana. Saya punya celana bagus ada logo Bayern Muenchen sama Real Madrid, paling sering jadi bahan rebutan," ungkap Leo lagi.



"Tapi kalau sudah di atas lapangan ya ga pernah berantem, paling saya jadi yang lebih sering nasehatin Enzo supaya kalau jadi bek jangan mau gampang dilewatin lawan," tambah Leo.



ASIOP saat ini bertengger di peringkat ketujuh tabel klasemen sementara Grup A Phenomenon dengan raihan 33 poin dari 13 laga. Masih ada tiga partai tersisa di babak penyisihan grup kudu dimaksimalkan jika ingin meneruskan tradisi lolos ke fase bergengsi yakni babak Champions 16 Besar.

"Kalau pesan pelatih harus optimis, sama fokus dari proses latihan. Kuncinya semangat, berani sama percaya diri," tandas Leo.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa