Lupakan Maesa, Salfas Tatap ASIOP




IJL.Com- Salfas Soccer harus bergerak move-on. Misi kudeta ASIOP Apacinti siap diredam.

Rekor apik sembilan laga tanpa kekalahan ditunjang tujuh kemenangan beruntun milik Salfas Soccer akhirnya putus di tangan Maesa Cijantung. Satrio Mega Insan dan kawan-kawan terpaksa ke luar lapangan dengan wajah muram usai ditekuk Si Burung Hantu dengan skor 0-2.

Tak mau tenggelam dalam arus penyesalan, Salfas sudah siap bergerak move-on. Momentum terbaik ada pada pekan ke-20 IJL U-13 Grup Sensation, Sabtu (16/3) manakala partai super big-match kontra ASIOP Apacinti sudah menunggu di depan mata.

Maret sampai April memang jadi pekan-pekan yang mendebarkan untuk Salfas. Selain ASIOP, tim-tim sekelas ASTAM, Cipta Cendikia FA, sampai Brazillian Soccer School akan bergantian menguji daya tahan anak-anak Tangerang.

Status pemuncak klasemen sementara mau tidak mau membuat Salfas jadi tim paling diburu. Ada kebanggaan tersendiri tentunya jika bisa membungkam kesebelasan yang identik dengan jersey warna kuning tersebut.

Kapten Salfas, Adam Restu Perdana pun paham betul kekuatan yang dimiliki ASIOP. Menurutnya Mutiara dari Senayan tak hanya bermodal nama besar.

"ASIOP adalah tim besar, banyak pemain bagus di sana. Satu lagi, mereka belum pernah terkalahkan semenjak mengikuti IJL," ujar Adam.



"Saya akui, ASIOP tim yang sangat tangguh," sambung Adam.



Bagi Adam, ASIOP sendiri memang bukan lawan yang terlalu asing. Sedikit-banyak kekuatan Mutiara dari Senayan sudah ia kantongi.

Jelas, aura kepemimpinan Adam yang sempat hilang saat laga melawan Maesa akan kembali diuji. Menarik ditunggu pula duel antara dirinya dengan gelandang ASIOP berdarah Sudan, Meshaal Hamzah. 

"Ada satu pemain ASIOP gaya menggiring bolanya sangat bagus sekali. Di atas lapangan karakternya benar-benar terasa, tapi saya lupa namanya," ujar Adam.

"Namun kami tidak boleh fokus ke satu orang saja, ASIOP adalah tim yang kuat artinya pemain mereka sudah benar-benar sangat kompak," tambah Adam.



Di kubu ASIOP, Tezar Briantama dan kawan-kawan sudah tidak sabar menjajal kekuatan Salfas. Entrenador Mutiara dari Senayan, Yayat Supriyatna sadar betul Adam dan kawan-kawan tengah mencari sasaran tembak usai menelan pil pahit.

"Mereka pasti langsung melakukan evaluasi. ASIOP sama sekali tidak merasa di atas angin, kami fokus persiapan internal tim saja," tegas Yayat.



Menguliti kekuatan Salfas lewat video rekaman pertandingan jadi cara Yayat dan anak-anak asuhnya. Pelatih asal Bandung itu bahkan meyakini pertempuran di atas lapangan tidak hanya akan menguras keringat namun juga pola pikir.

"Saya suruh anak-anak menonton pertandingan Salfas, dibagi menjadi tiga grup yakni defend, mieldfield dan attacking. Saya biarkan mereka observasi cara main tim lawan, kemungkinan akan banyak duel satu lawan satu sampai saling bidik pemain kunci," jelas Yayat.





"Tujuannya biar mereka berpikir, sehingga keputusan dan eksekusi nanti di lapangan sudah punya gambaran. Selain itu kami banyak latihan possesion game untuk meningkatkan kolektivitas," tambah Yayat.



Ibarat sedang mengirim surat terbuka untuk tim lawan, begitu cara Yayat memompa gairah anak asuhnya jelang laga akbar. Ia sendiri tidak menampik adanya misi kudeta Sabtu nanti. Meski demikian pelatih berusia .. tahun itu  paham betul Salfas bukan pasukan mental tempe.

"Nomor 7 (Satrio Mega Insan) dan 10 (Frayoga Wijaya) jadi pemain yang paling kami waspadai. Misi kudeta memang sedang disiapkan ASIOP," tandas Yayat seraya tersenyum lebar.







  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa