IJL.Com- Terinspirasi dengan gaya permainan Xavi Hernandez, Muhammad El Shirazy Kamarga membuktikan postur mungil bukan jadi halangan untuk tebar pesona. Alamat bahaya jika memandang 'Semut Atom' dengan sebelah mata.
Tren positif masih terus dijaga pasukan R Soccer di gelaran Indonesia Junior League (IJL) U-13. Pada laga pekan keenam Grup B, Sabtu (14/1), perlawanan Indonesia Muda Utara ditumpas dengan skor akhir, 3-0.
Permainan kolektif kembali jadi pondasi R Soccer. Mendominasi sektor lini tengah semakin mempermudah skenario di atas lapangan.
Salah satu pemain yang dinilai tampil stabil tiap kali menginjakkan kaki di atas rumput hijau adalah Muhammad El Shirazy. Perannya sebagai gelandang sentral cukup strategis menjaga tempo permainan sekaligus merawat sirkulasi si kulit bundar.
"Ini musim kedua saya di IJL. Sebelumnya waktu 2020 saat berseragam Laskar Pelangi Soccer U-11. Pastinya senang bisa kembali berkompetisi di IJL apalagi dengan jersey baru," ujar El.
"Senang bisa dapat teman-teman baru di R Soccer. Salah satu yang paling saya kagumi yaitu Raditya Gemal. Dia punya jiwa kepimpinan tinggi dan sangat menginspiratif," seru El.
Meski posturnya terbilang mungil, El Shirazy tak lantas mudah tenggelam. Julukan 'Semut Atom' (merujuk pada Sebastian Giovinco) sejatinya layak untuk disematkan.
'Semut Atom' yang berjiwa raksasa. Kata minder tak ada dalam kamus seorang El.
"Postur kecil justru membuat saya makin bersemangat untuk tampil beda. Kuncinya kan tetap sama, disiplin dan rajin berlatih," tegas El.
"Ya ada saja sebenarnya yang anggap remeh tapi tidak saya ambil pusing. Kepala harus tetap dingin," ujar El.
Soal gaya permainan, El sendiri mengaku terinspirasi dengan Xavi Hernandez. Bukan tanpa alasan kuat, El juga adalah penggemar berat Barcelona.
"Sama-sama mungil, jadi saya idolakan Xavi. Selain itu ya pasti karena kejeniusan Xavi," tutur El.
"Suka Barcelona juga karena sisi historisnya sebagai tim penganut gaya sepak bola indah. Jangan lupa, tiki-taka ada karena Barcelona," tandas El seraya tersenyum lebar.
