M Fachrevy Oktaviano; Batu Loncatan La Pulga




IJL.Com- Pelatih SSJ Kota Bogor U-9, Fahmi Ramandhana punya trik spesial untuk mengembalikan kepercayaan diri salah satu anak asuhnya, Muchamad Fachrevy Oktaviano Subakir. La Pulga (Si Kutu) siap menari-nari lagi.

Performa pesepak bola usia dini yang naik turun bak rollercoaster dalam sebuah kompetisi tentu adalah sebuah hal yang wajar, normal adanya. Progres setapak demi setapak justru jadi pelecut agar tiap pekannya mereka menjadi siap lebih kuat.

Seperti yang dialami oleh penggawa SSJ Kota Bogor, Fachrevy Oktaviano Subakir. Sempat melempem, namun pada laga pekan kelima IJL U-9 lalu Revy kembali on-fire.

Meski tidak mencetak gol untuk SSJ, gaya permainan Revy yang penuh determinasi di sektor lini tengah cukup memudahkan rekan-rekan setimnya seperti Abercio Al Fadelf dan Zidan Pratama mencetak gol. Hasilnya, Ragunan Soccer School dan Pro: Direct Academy (PDA) takluk di tangan anak-anak Kota Hujan.

Selayaknya La Pulga (Si Kutu), julukan yang juga diberikan untuk megabintang Barcelona, Lionel Messi, begitu cara Revy mengacak-acak dinding pertahanan Ragunan dan PDA. Begitu licin membuat kepala bek-bek tim lawan "gatal" bukan kepalang.

"Progres secara tim ada meskipun masih banyak yang harus diperbaiki. Revy baru-baru ini alhamdulillah sudah kembali ke performanya setelah sempat menurun di beberapa laga sebelumnya," ujar pelatih SSJ, Fahmi Ramandhana.



"Dengan postur yang kecil dan kelincahannya, Revy mendapatkan banyak ruang bebas masuk ke kotak penalti dari second line. Sesuai dengan karakteristiknya, pemain bernomor punggung 10," tambah Fahmi.





Kembalinya performa Revy tak lepas dari kejelian Fahmi memberikan ban kapten untuk sang anak asuh. Secara psikologis pemain tentunya hal tersebut punya efek positif sangat besar.

Ban kapten yang disandang Revy ibarat batu loncatan untuk La Pulga. Si Kutu itu kini sibuk menari-nari lagi.

"Kebetulan juga kami punya kebijakan merotasi kapten setiap pertandingan agar setiap pemain belajar merasakan tanggung jawab memimpin teman-temannya," jelas Fahmi.

"Tapi untuk ban kapten yang diberikan ke Revy kemarin alasannya memang sangat kuat karena saya ingin mengembalikan kepercayaan dirinya lagi. Dia anak hebat, pemain andalan SSJ Kota Bogor," tambah Fahmi seraya tersenyum.





Revy memang beruntung disokong oleh Fahmi yang ada terus setia di belakangnya. Dalam level grassroot, tugas pelatih memang bukan hanya sekadar meramu formula tim namun juga mendalami bahkan ikut tenggelam dalam progres naik turun anak asuh.

"Posturnya memang kecil, tapi dia tidak pernah takut duel dengan lawan berbadan lebih besar. Di luar lapangan, Revy ini ngeyel, tidak segan untuk melempar candaan, dekat sekali dengan saya," ujar Fahmi.


"Tapi ketika sudah ada di atas lapangan, jangan ragukan keseriusan Revy, tidak ada istilah bercanda untuknya," pungkas Fahmi.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa