M Faris Fadillah: M'Private Terbiasa "Final Kepagian"




IJL.Com- Sepakan 12 pas Muhammad Faris Fadillah membawa M'Private Soccer School U-13 lolos dari lubang jarum. Terbiasa "final kepagian" menempa mental sang jawara bertahan.

Jerih lelah anak-anak M'Private U-13 terbayar lunas. Meski dengan bersusah-payah, tiket fase knock-out 16 Besar berhasil diamankan tak lepas dari genggaman.

24 poin dikantongi M'Private untuk mengunci posisi keempat tabel klasemen akhir Grup A Phenomenon sebagai syarat masuk gerbang fase knock-out. Meski perolehannya sama dengan Alba FC, Romeo Fedta Milano dan kawan-kawan unggul dari segi selisih gol.

Kebetulan pula, M'Private berjumpa dengan Alba sebagai rangkaian penutup etape terakhir babak penyisihan grup dalam lanjutan laga pekan ke-20 IJL U-13, Sabtu (10/4). Skor imbang 1-1 sudah cukup bagi sang jawara bertahan guna melanjutkan petualangan.

M'Private sempat tertinggal terlebih dahulu melalui aksi cekatan penyerang lubang Alba, Juan Brilian Akbar. Namun mental juara berbicara hingga Muhammad Faris Fadillah berhasil memaksakan hasil imbang lewat sepakan 12 pas setelah sebelumnya wasit melihat ada pelanggaran fatal di dalam kotak terlarang.

"Rasa grogi sih pasti ada, sempat kaget juga sebenarnya ditunjuk sebagai eksekutor. Kuncinya ya fokus saja ke bola," ujar Faris.

"Selebihnya ke sisi mental saja. Beruntung, dari awal kompetisi IJL kan sudah sangat ketat jadi ya sudah ditempa," tambah Faris seraya tersenyum.



Kejamnya drama titik putih sebenarnya sudah tidak asing lagi untuk Faris dan kawan-kawan. Musim lalu, di partai final IJL U-13, drama adu penalti pula yang menghantarkan mereka meraih mahkota gelar juara. Sebelumnya di laga perempatfinal kontra Cipta Cendikia FA, M'Private juga terbilang kuat mental saat adu tos-tosan.

Faris meyakini, M'Private memang sudah terbiasa melakoni atmosfer "final kepagian". Semua laga bisa dibilang adalah partai "hidup-mati".

"Bagi kami semua pertandingan adalah partai final. Jadi menurut saya laga melawan Alba dan Garec's sama saja tegangnya," tutur Faris.



"Tidak mudah untuk mencetak gol ke gawang Alba, mereka punya pertahanan sangat solid sebenarnya. Jujur, saya pribadi sempat frustrasi khususnya di babak pertama," ungkap pemain jebolan IJL Elite 2017 tersebut.



Memang secara alur permainan, M'Private jauh lebih mendominasi dibanding Alba. Berulangkali gelombang serangan diluncurkan namun bisa dengan sigap dihempaskan benteng pertahanan lawan yang dikomandoi duo menara kembar sekelas Fatih Luthfyady dan Saepul Hidayat.

"Pelatih meminta kami untuk lebih tenang dan pertajam komunikasi di babak kedua. Saya juga ambil peran sebagai gelandang serang setelah sebelumnya lebih beroperasi di gelandang bertahan," tutur Faris.

"Semoga pertandingan melawan Alba bisa jadi pelajaran berharga untuk kami, apalagi fase knock-out pasti akan jauh lebih panas," sambung Faris.



Di fase knock-out 16 Besar, M'Private akan berjumpa dengan Ocean Stars. Tidak main-main memang mengingat tim lawan lolos ke babak bergengsi dengan label pemuncak klasemen Grup B Phenomenon.

Fase knock-out 16 Besar sendiri dijadwalkan akan digelar seusai jeda kompetisi masa puasa dan libur lebaran. Faris sadar betul, ia dan rekan-rekan setimnya tak boleh sampai turun mesin.

"Siapapun lawannya harus siap dihadapi, tidak bisa pilih-pilih kalau mau menempa mental juara. Tantangan juga pastinya menjaga kondisi selama bulan puasa. Intinya harus lebih disiplin di dalam dan luar lapangan," tandas Faris.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa