M Habsy Malaykiano dan Sepatu Rasa Catalunya




IJL.Com- Oktober ini bisa jadi bulan paling menggembirakan untuk Muhammad Habsy Malaykiano. Pulang dari Barcelona, panggilan untuk memperkuat skuat IJL Elite langsung didapat.

Dua musim berturut-turut berlaga di kompetisi Indonesia Junior League membuat Habsy semakin trengginas. Selain membawa Putra Sejati U-11 meraih trofi champions IJL Mayapada 2018, torehan 15 gol yang ia ciptakan jadi bukti sahih betapa mantapnya mental, karakter serta visi permainan bocah asal Jakarta Barat itu.

Proses memang tidak pernah mengkhianati hasil. Habsy sendiri baru saja pulang dari Barcelona tiga pekan lalu. Bersama anak-anak dari belahan dunia lain, ia menjadi salah satu wakil Indonesia untuk mengintip kemegahan akademi La Masia hingga menginjakkan kaki di Stadion Camp Nou lewat acara bertajuk MILO Football Camp 2018.

Momen saat menghirup segarnya udara Catalunya benar-benar dimanfaatkan betul oleh Habsy. Tidak berhenti senyumnya terpancar mengembang dari beberapa foto yang ditunjukkan ke IJL.Com

"Satu minggu di sana, senang sekali rasanya bisa ke Barcelona. Saya belajar betul pentingnya arti attitude dan rasa disiplin," ujar Habsy.



"Contoh sederhana soal kebersihan yang harus dimulai dari diri sendiri. Botol minuman yang sudah habis misalnya, harus segera dibuang ke tempat sampah, tidak boleh sembarangan ada di area teknik. Kalau ada pemain yang ketahuan, langsung dikeluarkan dari lapangan, ga boleh main lagi," cetus Habsy.



Namun bicara adaptasi, Habsy tidak bisa bohong, ia  mengaku sempat sedikit "murung". Apa mau dikata, selayaknya lidah orang Indonesia, bau sedap makanan khas Nusantara amat dirindukannya. Tidak hanya itu, mungkin bagi Habsy lebih baik bermandi keringat sinar matahari Jakarta daripada berselimut dingin Catalunya.

"Disana meski matahari terik tapi udaranya dingin sekali. Makanannya juga serba keju, jadi cepat bosan. Kejunya juga beda sekali dengan yang di Indonesia," ujar bocah berdarah Tegal-Padang itu.





Bukan hanya soal selera makan sampai cuaca, Habsy seperti punya cerita unik lain yang tidak ada habisnya. Sang ayah, Menzano sampai dibuat geleng-geleng kepala hingga tak kuasa menahan tawa.

Satu yang paling mengena adalah sepatu sepak bola yang khusus ia beli saat plesiran di Barcelona Botiga Official Megastore area Stadion Camp Nou. Siapa sangka, senjata barunya itu langsung membuat dompet tebal anak dari pasangan Menzano dan Heni Rahayu itu langsung menipis.

"Jadi ceritanya Habsy bawa uang sekitar 250 euro (sekitar empat juta rupiah). Sampai suatu saat ada waktu untuk belanja ke store resmi Barca, mungkin saat itu dia naksir sama satu sepatu tanpa pikir panjang langsung dia beli lah. Nah, harganya itu sampai 230 euro ternyata," ujar Seno sapaan akrabnya tak kuasa menahan tawa.



"Ya pas sampai di Indonesia, pada nagih oleh-oleh dari Barcelona dan Habsy jawabnya sudah habis buat beli itu sepatu. Saya sih cuma geleng-geleng kepala saja," sambung Seno kembali tertawa.

"Dia bilang juga disana jadwalnya padat sekali jadi ga sempat mondar-mandir cari souvenir, jadi ga enak juga nih belum bisa kasih oleh-oleh ke tim IJL," ujarnya lagi.



Seno memang mengaku bangga sekaligus terharu dengan prestasi yang diraih sang putra. Kebahagiaannya pun terasa kian lengkap kala mendengar nama Habsy ada dalam barisan 12 pemain terpilih IJL Elite.

Saat panggilan dari IJL Elite datang pada 1 Oktober, Habsy sendiri sudah ada di Barcelona. Bermodal ponsel pintar, tanpa ragu Seno langsung meneruskan kabar gembira itu ke Aci, sapaan akrab anaknya.

"Waktu kabar itu datang, Habsy baru sampai di Barcelona. Langsung saya kasih tahu dia, antusias sekali dan tidak mau melewatkan latihan IJL Elite. Benar-benar senang sekali dia," ungkap Seno.





Seno juga tak lupa mengucapkan terimakasih atas sumbangsih IJL memberikan ruang untuk anaknya agar bisa terus berkembang. Setidaknya ada satu mimpi yang perlahan-lahan sudah terbayar lunas.

"Tanpa IJL, Habsy bukan apa-apa termasuk kesempatan ke Barcelona. Aksi-aksi Habsy yang direkam dalam video rekaman pertandingan dua musim berturut-turut di Indonesia Junior League turut memudahkan langkahnya ke Barcelona. Sebagai orangtuanya, saya ingin secara tulus ingin ucap terimakasih," jelas Seno.



"Pengalaman Habsy di Barcelona benar-benar sangat berharga. Dari soal attitude, cuaca sampai selera makanan toh hal-hal tersebut cepat atau lambat harus dihadapi Aci kalau ingin jadi pesepak bola profesional. Mesti kuat mental," sambung sang ayah.



Di skuat IJL Elite, Putra Sejati memang paling banyak mengirimkan wakilnya. Selain Habsy ada dua nama lain yakni M Farel Wardana di posisi kiper dan juga sang pengatur serangan, M Isfandyar.

"Tidak hanya Habsy, Putra Sejati juga merasa terhormat bisa mengirimkan tiga wakilnya ke skuat IJL Elite. Ini juga peran coach Saarih Ra yang melakukan evaluasi dari musim ke musim, jika 2017 kami hanya kirim Jehan Pahlevi sekarang ada Farel, Habsy dan juga Isfandyar. Ini buah kolektivitas sebuah tim sepak bola," tandas Seno.




Pemusatan latihan IJL Elite asuhan Robin Meilast sudah mulai digelar di Stadion Mini Cisauk . Rencananya Habsy dan kawan-kawan akan digembleng selama kurang lebih dua bulan sebelum menjalani agenda turnamen internasional regional Asia Tenggara bertajuk Royal Selangor Club Malaysia dalam waktu dekat.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa