M Ibrah Ardiansyah Ohorella : Menyerap Energi Imran Nahumarury




IJL.Com- Berperan sebagai pembuka jalan GRT ke babak final Indonesia Junior League U-13 tidak membuat M Ibrah Ardiansyah Ohorella jadi jemawa. Ada mimpi dari Tulehu sudah jauh terbentang. 

Kejutan terjadi di laga semi-final IJL U-13, Sabtu (9/10). Tidak diunggulkan saat bersua Sparta, GRT justru mampu melangkahkan kakinya ke partai puncak usai unggul dengan skor 2-0.

Gol kemenangan GRT lahir di menit-menit genting alias penghujung laga. Sebagai pembuka, ada M Ibrah Ardiansyah Ohorella yang menggoreskan namanya di papan skor. 

"Lega sekali rasanya karena pertandingan sebenarnya berjalan sangat alot. Ini gol keempat saya selama berkompetisi di IJL," tutur Ibrah. 

"Memang ada instruksi di babak kedua dari pelatih supaya kalau menyerang itu jangan tanggung-tanggung, sekalian habiskan saja. Begitu juga saya sebagai gelandang yang ditugaskan untuk lebih aktif jemput bola ke lini belakang," tambah Ibrah. 



Ibrah enggan jemawa meski namanya begitu dielu-elukan sepanjang laga. Ia meyakini kunci kemenangan GRT bukan andil satu atau dua nama pemain semata. 

Keyakinan itu juga yang membuat Ibrah rela berlapang dada memanggul nomor punggung 20 di GRT. Angka yang sebenarnya tidak begitu diharapkan olehnya. 

"Sebenarnya sih kalau boleh memilih, ingin pakai nomor punggung 16 tapi ternyata sudah ada rekan setim yang punya. Ya tidak apa-apa juga sih, " ungkap Ibrah seraya tersenyum malu. 

"Ingin pakai nomor punggung 16 supaya sama dengan om saya yaitu Imran Nahumarury," sambung Ibrah. 



Bagi pecinta sepak bola Indonesia khususnya mulai dari era awal 2000-an, nama Imran Nahumarury memang sangat akrab di telinga. Reputasinya sebagai penggawa Timnas Indonesia dengan predikat peraih gelar juara liga bersama Persija Jakarta ibarat catatan emas yang layak diabadikan. 

Apalagi sampai saat ini pria berdarah Tulehu tersebut masih eksis meramaikan kancah sepak bola Tanah Air sebagai pelatih di PSIS Semarang. Wajar saja Ibrah begitu termotivasi menyerap energi sang paman. 

"Sekarang sih jarang bertemu karena om Imran kan sedang sibuk. Tapi saya selalu teringat dan punya pegangan cerita dari keluarga bagaimana dulu om Imran bisa bawa Persija raih gelar juara liga Indonesia," ujar Ibrah. 



"Itu juga yang menjadi mimpi besar saya. Meneruskan jejak om Imran sebagai pesepak bola profesional dan membawa harum nama keluarga," pungkas pemain kelahiran Tulehu, 20 Februari 2007 tersebut. 





  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa