M Isfandyar Unjuk Gigi, Ngon A Djam Jatuh Hati




IJL.Com- Sepak terjang Muhammad Isfandyar Abdillah saat melucuti benteng pertahanan Putra Sejati membuat staf pelatih Prima Soccer School, Ngon A Djam jatuh hati. Lebih liar, makin berbahaya. 

Prima Soccer School tampil tanpa celah saat jumpa Putra Sejati di fase knock-out 16 Besar Indonesia Junior League U-13, Sabtu (29/5). Tiket perempatfinal dikantongi usai unggul dua gol tanpa balas. 

Gol Prima diborong oleh Muhammad Isfandyar Abdillah pada menit ke-11 dan 38. Akselerasi tajam khas predator ulung tak kuasa dibendung barisan garda terakhir Putra Sejati. 

Wajar saja memang Isfandyar tampil "kesetanan". Pasalnya, Putra Sejati adalah tim yang pernah ia bela saat menggondol mahkota gelar juara IJL U-11 musim 2018 lalu. Laga emosional kental bumbu reuni ditutup senyum manis. 

Aksi Isfandyar tak pelak membuat staf pelatih Prima, Ngon A Djam jatuh hati. Eks pemain Sriwijaya FC dan Persebaya Surabaya itu memang sengaja datang langsung untuk mencicipi panasnya atmosfer kompetisi IJL. 

"Pertandingan yang berjalan menarik. Intensitasnya tinggi sekali, kompetisi seperti ini memang diperlukan agar anak-anak terpacu untuk banyak improvisasi. Saya dapat pengalaman pertama begitu bagus di IJL," ujar Ngon A Djam. 



"Gol Isfandyar? Jelas luar biasa, itu aksi khas dari tipe stiker penjelajah. Ia punya potensi justru ketika tidak ditaruh di posisi penyerang murni," seru pria berdarah Kamerun tersebut. 



Tidak hanya sekadar cepat, ia menilai Isfandyar juga lihai mencuri momentum. Tengok saja gol keduanya dari sudut sempit yang memaksa kiper Putra Sejati "mati langkah".

Meski dengan bahasa Indonesia agak terbata-bata, raut wajah Ngon A Djam tidak bisa menutupi betapa kagumnya ia saat melihat sepak terjang Isfandyar. Namun derasnya puja-puji sudah barang tentu bukan tanpa nasehat bijak. 

"Dia harusnya bisa lebih dari ini, tapi tidak apa-apa karena usianya masih dalam tahap belajar. Seperti saya bilang, pergerakan Isfandyar yang semakin liar membuatnya tambah berbahaya. Itu artinya di atas lapangan harus berani improvisasi," ujar Ngon A Djam. 



"Saya juga baru tahu kalau Isfandyar berhadapan dengan mantan timnya. Ya bisa jadi itu yang membuat motivasinya bertambah. Percaya dengan kemampuan diri sendiri sebagai seorang pesepak bola adalah senjata utama," sambung Ngon A Djam yang pernah membawa Sriwijaya FC meraih gelar juara Copa Indonesia musim 2006.



Mengawali karir sebagai pesepak bola sejak 1999 di klub asal Korea Selatan, Seongnam FC sampai membela klub Latvia yakni Skonto FC dan Riga FC, tak pelak sudah banyak karakter bek ditemui Ngon A Djam. Dari yang main keras sampai cerdas.

"Pengalaman saya bermain dulu, ada dua tipe bek yaitu main keras dan main cerdas. Tapi saya justru kesulitan saat berhadapan dengan mereka yang bermain cerdas, kalau di Indonesia itu ada Victor Igbonefo atau Charis Yulianto. Harus banyak putar otak, wah justru harus banyak ambil nafas," terang Ngon A Djam seraya tertawa lebar.



"Salah satu kekurangan striker di Indonesia ada pada rasa minder jika berhadapan dengan bek yang punya postur lebih tinggi. Sekarang sepak bola sudah berkembang sangat pesat, ada banyak karakter yang bisa dikembangkan sesuai kebutuhan pelatih di atas lapangan. Kembali lagi ini soal kepercayaan diri dan jam terbang. Berani fight dan berani improvisasi," tandas Ngon A Djam. 






Berikut Bagan Fase Knock-out 16 Besar IJL U-13:



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa