M Raditya Ramadhan; Tenang Bagai Ombak, Gemuruh Laksana Merapi


IJL.Com- Pelan-pelan tapi pasti Muhammad Raditya Ramadhan mulai mencuri hati pelatih IJL Elite, Mulyadi Madrizal. Beri bukti bukan janji, diam-diam menghanyutkan.

Tiap pekannya anak-anak IJL Elite tidak pernah kekurangan cara membuat sang pelatih, Mulyadi Madrizal mengumbar tersenyum. Selalu ada saja warna baru disuguhkan dalam sebuah gerbang agung bernama adaptasi.

Salah satunya yang paling kentara adalah Muhammad Raditya Ramadhan. Laga uji coba IJL Elite kontra Persija Jakarta Academy yang berakhir dengan skor akhir 5-2 pada Kamis (19/9) sore WIB di Lapangan Nirwana Park Sawangan jadi ajang pembuktian sesungguhnya dari bek asal ASTAM tersebut.

Radit jadi salah satu simbol kepingan puzzle yang mulai ditemukan oleh Mulyadi. Penampilannya yang begitu tenang benar-benar membuat rekan-rekan setimnya aman. Di satu sisi ia juga bisa tampil keras demi kebutuhan tim, namun tentunya dengan balutan kepala dingin. Satu kata, taktis!

Secara lebih gamblang, bocah yang duduk di bangku kelas VIII SMPN 1 Parung tersebut benar-benar pandai "mencuri" momentum dari tim lawan untuk ia ubah menjadi sebuah energi baru. Tidak jarang skema serangan balik cepat IJL Elite di laga kontra Persija Academy selalu berawal dari intersep seorang Radit.

Dibanding rekan-rekan setimnya di sektor lini belakang IJL Elite, Radit memang jadi pemain yang paling pendiam. Begitu pun di luar lapangan, sosok pemalu tergambar jelas dalam bingkai wajahnya. Falsafah diam itu emas? Ya bisa jadi itu tonggak pegangan fans berat Sergio Ramos dan Hansamu Yama tersebut.

"Radit benar-benar membuat saya terkesan, ia jawab tantangan saya di atas lapangan kalau bisa jadi pembeda. Sekarang, ia benar-benar buktikan kalau dirinya mampu," ujar Mul seraya geleng-geleng kepala.

"Saya tidak menemukan Radit seperti ini pekan-pekan sebelumnya, istilahnya mungkin belum kelihatan. Tapi saat melawan Persija Academy, ia tunjukkan bagaimana tingkat kepintaran seorang bek dalam menutup ruang, bola serangan pemain lawan selalu mentah di kaki Radit, keras namun simpel. Saya bilang ke dia, kamu berhasil hari ini," tegas Mul.

Radit sendiri memang mengaku termotivasi membuktikan kapasitasnya sebagai seorang bek yang punya nilai kontribusi tinggi hingga sukses mengantongi tiket IJL Elite. Bagi dirinya, perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata di atas lapangan.

"Saya terpacu dengan tantangan coach Mul yang selalu bilang tidak ada istilah pemain cadangan di IJL Elite. Kuncinya ketika diberi kepercayaan kapanpun harus siap, tidak boleh tegang," ujar Radit.

"IJL Elite sudah memberikan kesempatan saya untuk terbang ke Malaysia cari pengalaman, nanti juga momen pertama saya naik pesawat, senang dan penasaran semuanya campur jadi satu. Di atas lapangan, saya selalu siap berikan yang terbaik," tandas Radit.


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa