M Rizqullah Alifasyah; Luka Modric, Penjaga Denyut Nadi SS Gagak Rimang




IJL.Com- Peran Muhammad Rizqullah Alifasyah semakin terasa dalam denyut nadi lini tengah skuat SS Gagak Rimang U-11. Akhir pekan ini, tuah pemain bernomor punggung tujuh itu akan kembali diuji. Bukan tidak mungkin, ia bisa jadi mimpi buruk untuk ASTAM.

Mentalitas. Mungkin itu adalah kata yang tepat untuk menggambarkan kunci keberhasilan skuat SS Gagak Rimang U-11 menembus babak semifinal champions IJL Mayapada 2018.

Menilik perjalanan mereka dari babak penyisihan grup sampai fase play-off 12 Besar, SS Gagak Rimang sama sekali belum menelan kekalahan. Ada catatan positif berupa delapan kali menang dan enam imbang.

Jelas, ini jadi modal terbaik mereka saat bersua ASTAM di babak semifinal, Minggu (5/8). Pertemuan kedua tim memang selalu menarik, ada bumbu "rivalitas" antara pertemuan kedua pelatih di pinggir lapangan.

"Kita semua tahu ASTAM adalah tim yang bagus, pemainnya solid di semua lini. Robin? Dia pintar dalam meracik strategi," ujar pelatih SS Gagak Rimang, Choirul Anam.





Meski demikian, SS Gagak Rimang pantas pula untuk lebih percaya diri, dalam beberapa laga terakhir mereka tidak hanya menampilkan permainan spartan namun juga sedap dipandang mata. Kemenangan krusial di laga kontra Pro: Direct Academy jadi salah satu buktinya. Setidaknya jika mampu membekuk ASTAM, mereka 101 persen kian siap menunggu dua calon lawan di partai final antara Putra Sejati atau Serpong Jaya.

Di balik itu semua, ada satu pemain yang tengah mendapat sorotan kamera. Tidak lain dia adalah M Rizqullah Alifasyah, dinamo lini tengah SS Gagak Rimang. Sang penjaga denyut nadi untuk rekan-rekan setimnya pula.

Kalau mau bukti lebih jauh, dalam empat partai terakhir SS Gagak Rimang, Al memang selalu tidak pernah ketinggalan mencatatkan nama di papan skor. Tak sampai disitu, ada assist ia torehkan. Jiwa kepemimpinan di atas lapangan juga jadi nilai tambah yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Pujian pun mulai mengalir deras untuk seorang Al. Bahkan pelatih SS Gagak Rimang berasa memiliki pemain seperti Luka Modric dalam skuat asuhannya. Ibarat kata, dia adalah kartu "as" untuk Choirul.

Bisa jadi pula, Al akan jadi "mimpi buruk" ASTAM, sama seperti yang pernah dilakukannya di IJL U-9 2017 lalu. Setidaknya saat babak penyisihan grup saat kedua tim bermain imbang 0-0, Al sudah mulai tebar ancaman.

"Tanpa mengesampingkan pemain lain, Al ini selalu bermain maksimal di seluruh pertandingan SS Gagak Rimang," tegas sang pelatih.







"Pemain dengan karakter bertahan dan menyerang sama baiknya, paket komplit. Al ini harus diakui adalah nafasnya SS Gagak Rimang. Kalau boleh mengibaratkan, saya seperti punya Luka Modric," sambung Choirul.





Proses yang kini tengah dijalani Al memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pengalaman pernah berlaga di IJL 2017 lalu diakui Choirul punya peranan sangat besar.

Maka tidaklah heran jika Al masuk dalam jajaran skuat IJL Mayapada All Stars 2018 mewakili SS Gagak Rimang menemani kompatriotnya, Akmal Rusdiansyah. Menurut Choirul, anak asuhnya itu memang sedang memetik buah manis hasil dari kerja keras selama proses latihan hingga berkompetisi.

"Pengalaman pernah berlaga di IJL musim sebelumnya membentuk karakter Al. Disini kita bicara soal mentalitas bertanding," ujarnya.



"Kalau soal terpilihnya Al hingga masuk skuat IJL All Stars, mungkin itu sudah rejekinya dia. Semua itu kembali pada talent scouting Indonesia Junior League yang punya kriteria penilaian hingga Al bisa termasuk di dalamnya," tandas Choirul.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa