M Sukarata; Menjaga Dapur Tetap Ngebul




IJL.Com- Meski sempat lama vakum dari dunia sepak bola, tawaran menukangi B24HABS tidak bisa ditolak lagi oleh M Sukarata. Sekali mendayung empat pulau terlewati dan hasilnya dapur tetap bisa ngebul.

Tujuh bulan sudah Muhammad Sukarata menukangi skuat B24HABS. Tawaran dari sang kakak, Casmin tak kuasa ditolaknya.

Fakta terungkap, Rata sapaan akrabnya sudah lama menepi dari dunia sepak bola. Namun panggilan hati sudah tak kuasa ia tolak lagi.

"Saya sebetulnya sudah vakum dari sepak bola, mungkin sekitar lima tahun. Tapi karena kakak saya meminta untuk melatih di SSB-nya, ya saya menerima tawaran itu," ujar Rata.



Rata sadar tugas berat ada di depan mata. Kompetisi sekelas IJL Mayapada U-13 jadi ujian sesungguhnya.

Pusing tujuh keliling, itu yang sempat dirasakan oleh pria kelahiran Bogor tersebut. Bagaimana tidak, materi pemain B24HABS terbilang masih seumur jagung baik dari sisi jam terbang maupun kematangan bermain.

"Sudah sekitar tujuh bulan di B24HABS dan saya langsung diberi tugas memegang tim di IJL. Enam bulan belakangan betul-betul kerja keras mengemban tanggung jawab," ungkap Rata.



"Bisa dibayangkan memoles tim sesingkat itu ditambah kemampuan passing, kontrol, long-passing, teknik individual anak didik yang masih jauh dari kata baik. Saya harus benahi dalam waktu singkat sampai dua bulan menjelang kompetisi bergulir dan itu mungkin PR paling besar," sambungnya.





Namun Rata tidak pernah menyesal. Bisa dikatakan ia sudah larut melepas rindu dengan si kulit bundar.

Status B24HABS sebagai SSB yang kegiatan operasionalnya berasal dari iuran swadaya pun tidak membuat Rata patah arang. Seperti dikabarkan sebelumnya, kesebelasan asal Depok itu punya kebijakan tiap anak didik memberi uang sukarela sebesar dua ribu rupiah setiap datang ke sesi latihan tim.

"Saya dan teman-teman pelatih tidak mencari materi disini. Asalkan setiap selesai latihan bisa makan bareng meski cuma mie instan, bubur ayam dan somay itu sudah cukup jadi modal kekeluargaan B24HABS," ujar Rata tersenyum.



"Tapi yang terpenting untuk setiap anak-anak setiap mengikuti kompetisi semua dana tercukupi. Mulai dari pertandingan, minum, transportasi itu benar-benar sudah cukup bagi kami," jelas Rata.



Dukungan sang istri juga makin menguatkan Rata. Kebetulan disamping membesut B24HABS, ia juga disibukkan sebagai guru olahraga dan tenaga pengajar pesantren.

"Istri tahu di B24HABS tidak ada gaji bulanan, tapi ia mendukung apa yang jadi pilihan saya asalkan kegiatannya positif. Ya Alhamdulillah dapur tetap ngebul karena saya juga punya kesibukan lain khususnya di dunia pendidikan sebagai guru olahraga di SMKI Utama, SMP Utama, Pesantren Sirajussa'adah," ujar pelatih berusia 33 tahun itu.

"Nah di B24HABS itu saya sering menyebutnya sebagai wadah untuk mengasah ilmu yang terpendam," ujar Rata seraya tertawa lebar.



Buah kesabaran Rata baru saja dipetik akhir pekan lalu. Lewat perjuangan tak kenal lelah ia berhasil mengawal anak asuhnya keluar dari awan gelap.

Skor 3-1 atas Java Soccer Academy jadi catatan manis untuk B24HABS sebagai kemenangan perdana di gelaran IJL Mayapada U-13 sekaligus pemutus rekor lima kekalahan beruntun. Tidak heran, senyum Rata begitu semringah usai wasit meniupkan peluit panjang.

"Cukup senang dengan hasil kemarin, karena kami tahu bahwa Java Soccer mempunyai materi pemain dengan postur yang besar dan kecepatan sangat  baik. Tapi alhamdulillah dari hasil evaluasi dari pertandingan ke pertandingan  membuahkan hasil," ujar Rata.



"Kami memang sengaja bermain dengan sepak bola menyerang, anak-anak saya fokuskan penguasaan lapangan tengah atau second-line. Meski masih belum sempurna tapi kemarin kami bisa mendulang hasil yang positif dan tentu patut disyukuri," sambung Rata.





Di atas lapangan, gol-gol yang diciptakan B24HABS memang tak lepas dari keunggulan mereka memanfaatkan dominasi lini tengah. Efeknya, striker mungil seperti Candra Adi Ramadani nampak begitu leluasa menyisir sisi sayap hingga membuat bek Java Soccer Academy kelabakan.

"Latihan dalam bentuk materi finising jelang pertandingan digelar terbukti efektif, anak-anak  bisa mengaplikasikan dengan cukup baik kemarin. Itu yang menurut saya catatan evaluasi dari pekan ke pekan akan teramat penting," tegas Rata.



"Lini belakang juga bermain sangat maksimal, mereka paham Java Soccer punya serangan balik yang cepat," jelas Rata lagi.



Meski demikian, Rata tidak ingin anak asuhnya jadi besar kepala. Ia meyakini terlalu larut dalam euforia akan berakibat senjata makam tuan untuk Candra Adi Ramadani dan kawan-kawan.

"Namun memang masih banyak yang harus saya evaluasi. Dan kami belum cukup puas dan tidak akan terlena dengan hasil kemarin. Di depan masih banyak tim-tim besar yang mungkin bisa menjungkalkan kami kembali," tandas pelatih yang mengidolakan juru taktik Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman itu.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa