M Zaidan Zamzami Kirim Pujian Lagi untuk Satrio Mega Insan




IJL.Com- Bagi Muhammad Zaidan Zamzami, sosok Satrio Mega Insan bukan hanya sekadar senior namun juga panutan. Tak sabar head-to-head lagi. 

Gelandang andalan Prima Soccer School U-13, Muhammad Zaidan Zamzami menjanjikan dirinya bakal tetap berkeringat meski program latihan tim dan roda kompetisi Indonesia Junior League sedang terhenti berkenaan dengan aturan PPKM Darurat di masa pandemi Covid-19. Ia menegaskan tak ada istilah berleha-leha selama di rumah saja. 

Menyantap porsi latihan meski via online enggan dijalani Zami dengan setengah hati. Gerak kudu gerak, ojo kendor. 

Ya, Zami tidak ingin begitu peluit kick-off sudah memanggil performanya jadi telat panas. Apalagi ia bersama Prima sudah melangkahkan kakinya di babak semifinal guna meladeni tim favorit juara, FIFA Farmel. 

Di babak penyisihan grup, Prima dan FIFA Farmel sudah pernah saling bertemu. Hasilnya pun sama kuat, 2-2.

"Saya sudah tidak sabar berjumpa lagi dengan Farmel dan tentunya berduel lagi dengan kak Satrio," ungkap Zami. 



Yang dimaksud Zami tidak lain adalah game-maker Farmel, Satrio Mega Insan. Sebelumnya, kedua pemain jebolan IJL Elite tersebut sudah saling melempar pujian tanda kekaguman pasca bertemu di babak penyisihan grup. 

Tak cukup sekali, Zami nampaknya betul-betul terpesona dengan karakter Satrio baik di dalam dan luar lapangan. Bukan hanya sekadar senior namun juga panutan. 

"Dia mempunyai teknik yang bagus dan juga punya ketenangan dalam mengolah bola," ujar Zami. 

"Saya akui dia lebih berpengalaman dalam gaya permainan dan lebih dewasa saat mengambil keputusan sulit," tambah Zami. 





Baik Zami dan Satrio sendiri memang sudah diramal bakal kembali menjadi aktor protagonis di atas lapangan nanti. Tak sebatas sebagai dinamo serangan tim namun juga pemecah kebuntuan lewat skema tendangan bebas. 

Zami sendiri dikenal sebagai algojo free-kick yang mematikan dan kerap membuat jantung penjaga gawang mendadak copot. Terakhir, sepakan tendangan bebasnya membuat garda terakhir FU15FA luluh lantak. 

Patut dicatat pula, di babak penyisihan grup, Zami berhasil merobek jala gawang Farmel lewat tendangan bebas. Bukan tidak mungkin ada deja vu tercipta. 

"Rahasianya? Saya selalu datang lebih awal dari jam latihan untuk mengasah tendangan bebas. Itu pasti dan wajib," tegas Zami. 



"Inspirasi saat mengambil tendangan bebas? Saya suka gaya Fadil Sausu (Bali United) dan Toni Kroos (Real Madrid)," tandas Zami. 




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa