Maesa Cijantung U-9 Lebih Senang Jadi Tim Kuda Hitam




IJL.Com- Terlalu Beel Jacksem-sentris di area pertahanan jadi pekerjaan rumah untuk pelatih Maesa Cijantung U-9, Steve Davis. Bersua ASIOP Apacinti di babak semifinal champions IJL Mayapada 2018, Ale Putra Fathir dan kawan-kawan lebih nyaman dengan status tim kuda hitam.

Jelang babak puncak IJL Mayapada 2018 bergulir akhir pekan nanti, Minggu (5/8), pekerjaan rumah terus dikerjakan pelatih Maesa Cijantung. Berkaca dari penampilan anak asuhnya di babak play-off 12 Besar lalu, ada catatan evaluasi sangat penting dikantonginya.

Adalah lini belakang yang jadi sorotan Steve. Ia mengakui tim asuhannya masih sangat ketergantungan dengan seorang Beel Jacksem.



Harus diakui, kehadiran Beel memang membuat permainan Maesa Cijantung lebih hidup. Tidak hanya soal kekokohan di lini belakang tapi juga menyusun alur serangan dari bawah. Beberapa kali pemain berdarah Indonesia Timur itu muncul sebagai pendobrak lewat kecepatannya menyisir sisi lapangan.

Nyatanya, itu diakui Steve bisa jadi senjata makam tuan untuk skuat Maesa. Ia beranggapan anak didiknya masih terlalu Beel Jacksem-sentris.



Padahal, bicara rekor kebobolan dari tim kontestan IJL Mayapada 2018 lainnya, Maesa tidak terlalu buruk malah terbilang sangat baik. Saat babak penyisihan grup mereka hanya memungut bola empat kali dari gawangnya, kala fase play-off 12 Besar catatan clean-sheet mampu dibawa pulang.

Namun, hal itu benar-benar belum membuat Steve tersenyum lebar. Terselip rasa khawatir mengingat semakin sengitnya peta persaingan menuju tangga juara.

"Bicara evaluasi, saya masih banyak PR di lini belakang," tutur Steve.



"Bek-bek kami masih minim komunikasi. Terlalu mengandalkan seorang Beel memang. Saya ingin semua berperan, harus saling menutupi," sambungnya.



Mau tidak mau, Steve memang harus putar otak lebih keras lagi. Seperti diketahui, jika ingin melangkah ke babak grand-final, mereka harus terlebih dahulu membungkam ASIOP Apacinti di fase semifinal.

"Sialnya", rekor pertemuan Maesa saat jumpa ASIOP di kompetisi IJL Mayapada 2018 sempat tercoreng. Pada babak penyisihan grup lalu mereka harus mengakui keunggulan Mutiara dari Senayan dengan skor tipis 0-1.

Berkaca dari kekalahan tersebut, Steve sedikit banyak mulai mengatongi kekuatan sekaligus kelemahan ASIOP. Dua pemain andalan Mutiara dari Senayan jadi perhatiannya sejauh ini. Ada kesan Maesa tidak ingin jatuh ke dalam lubang yang sama.

"Mereka tim yang sangat tangguh. Kita pernah kalah, jadi jangan sampai salah atur strategi dan menurunkan starting line-up. Ada dua pemain yang paling kami waspadai yaitu Nayaka Aryasatya dan Greyfaldi Abdulmanan," tegas Steve.





"Persiapan kami sebenarnya kurang maksimal, karena itu Maesa lebih nyaman dengan status tim kuda hitam," tandas pelatih terbaik di babak play-off champions U-9 kemarin tersebut.





Jika mampu melangkahi ASIOP, di hari yang sama Maesa akan menjalani laga grand-final. Dua tim semifinalis lain antara Pelita Jaya Soccer School atau CISS Soccer Skill siap jadi lawan mereka.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa