Masih Terjebak di Dasar Klasemen, GMSA U-11 Justru Kian Nikmati Atmosfer Pertandingan




IJL.Com- Masih terjebak di dasar klasemen sementara Grup A Phenomenon IJL Mayapada 2018 tidak membuat Garuda Muda Soccer Academy (GMSA) ambil pusing. Teuku Nady Zahran Razzaq dan kawan-kawan justru kian menikmati ketatnya atmosfer pertandingan. Tiga seri dan lima kalah jadi raihan maksimal yang digapai anak-anak GMSA dari delapan laga yang mereka lakoni sepanjang kompetisi IJL Mayapada 2018 berjalan. Sejauh ini tim asal Parigi, Tangerang Selatan itu masih terjebak di dasar klasemen lewat perolehan enam poin.

GMSA U-11 sendiri sebetulnya datang ke IJL Mayapada 2018 dengan kekuatan mayoritas pemain yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Seperti diketahui ada nama-nama teras seperti Teuku Nady Zahran Razzaq, Naufal Ghani Putra Manggala, M Rafif Al Ghani, Aliq Bramantya Jibril Prasetyo dimana pada 2017 lalu sukses membawa tim U-9 menembus babak semifinal dan hingga nangkring di posisi keempat.


Patut diingat pula, Zahran adalah peraih gelar kiper terbaik IJL 2017. Tak sampai disitu, Rafif dan Jibril disamping Sabian juga menembus skuat IJL All Stars saat itu. GMSA jadi tim kedua penyumbang terbanyak pemain setelah Salfas Soccer.



Regenerasi terus berjalan, kini anak-anak yang dahulu memperkuat U-9 lebih cepat "naik kelas". Ya, sekarang Jibril Cs berseragam GMSA U-11 bertarung demi lambang garuda di dada untuk IJL Mayapada 2018.

Proses tidak mengkhianati hasil, itu yang ditegaskan GMSA U-11 berkaca dari hasil yang mereka peroleh sejauh ini. Sang pelatih, Halik Sulaiman menyebut dirinya tidak terlalu gusar meski tim asuhannya masih belum bisa beranjak dari dasar klasemen.

"Ini adalah keikutsertaan yang pertama GMSA di ajang IJL U-11, sejak berakhirnya musim 2017 kemarin, saya bersikukuh kepada manajemen agar anak-anak ini diikutsertakan kembali," tegas Alex, sapaan akrab Halik Sulaiman.





Alex menambahkan bermain di kategori U-11 bukan merupakan sebuah "perjudian". Ada bidikan level yang sengaja ia bidik tidak hanya soal skill, teknik namun juga mentalitas.







Dalam hal ini, Alex kian menyadari yang dibutuhkan anak-anak asuhnya lebih daripada soal hasil akhir pertandingan. Tekanan berlipat-lipat memang tengah mengitari GMSA, namun ia yakin itu adalah keuntungan tersendiri untuk Muhammad Ryansyah dan kawan-kawan.

"Ini merupakan media pembelajaran yang bagus karena besarnya tekanan dari tim lawan yang bermaterikan U-11," sebut Alex.



"Kami banyak belajar dari IJL Mayapada 2018 kali ini. Saya ingin anak-anak merasakan atmosfer pertandingan yang jauh lebih ketat. Hal ini terbukti ketika anak-anak main di level U-10 yang notabene adalah kategori usia mereka, kami berhasil meraih peringkat ketiga pada sebuah ajang festival di Stadion Soemantri Brodjonegoro pertengahan Maret 2018 kemarin," tandas Alex.





GMSA U-11 sendiri memang tidak boleh berkecil hati meski posisi juru kunci masih mereka pegang sampai saat ini. Satu pemain mereka yakni M Ryansyah sendiri tengah dalam pantauan khusus oleh tim komite IJL berkat keahliannya dalam hal mengeksekusi tendangan bebas. Bukan tidak mungkin, ada nama pemain lain ikut menyusul.





  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa