Menggerus Cedera, M Triandra Kaysan Sudah Gatal Merumput




IJL.Com- Dibebat cedera menjadi proses pendewasaan tersendiri bagi sutradara lini tengah Indonesia Rising Star U-13, Muhammad Triandra Kaysan. Sabar dan tunggu, merumput juga butuh waktu.

Indonesia Rising Star (IRS) harus merelakan posisi runner-up tabel klasemen akhir Indonesia Junior League U-13 Grup C Sensation ke tangan FU15FA. Fakta tersebut didapat usai tim besutan Lebry Hidayatulloh tersungkur di pekan terakhir kala bersua Prima Soccer School dengan skor mencolok 0-3.

Absennya Muhammad Triandra Kaysan tak bisa dipungkiri jadi salah satu penyebab kekalahan IRS. Seperti diketahui, pemain yang kerap beroperasi sebagai tulang punggung lini tengah tersebut tengah dibebat cedera ankle hanya beberapa hari sebelum peluit kick-off berbunyi.

"Sejujurnya cukup menyesal juga terpaksa absen di laga yang sudah lama saya tunggu-tunggu. Menurut saya laga melawan Prima terasa sangat penting karena bisa menentukan siapa lawan kami selanjutnya di fase knock-out 16 Besar," ujar Kaysan.



Harus diakui, cedera menjadi momok yang menakutkan bukan hanya bagi pesepak bola namun seluruh insan olahraga. Tak terhitung banyak talenta-talenta berbakat sampai atlet di usia emas karirnya tamat karena "hantu" yang satu ini.

Tidak jarang cedera yang berlarut-larut bisa melahirkan sekelumit frustrasi. Bak hukum rimba, yang kuat yang akan bertahan, mental juara adalah jalan keluar

Kaysan sendiri perlahan menyadari, cedera menjadi salah satu proses pendewasaan bagi pelaku dunia si kulit bundar. Terpaksa menepi justru membuat dirinya banyak introspeksi diri.

"Alhamdulilah sekarang keadaannya sudah mulai membaik lewat terapi dan proses recovery. Cedera ini membuat saya bisa belajar untuk menerima keadaan dan mulai berpikir bagaimana caranya untuk bisa bangkit lebih cepat untuk kembali merumput," tegas Kaysan.


"Neymar menjadi salah satu pesepak bola profesional yang menjadi inspirasi saya bagaimana ketika mengalami cedera namun tetap berpikir positif untuk cepat pulih demi merumput lagi membela tim. Harapan saya saat ini cuma satu, bisa kembali lagi ke lapangan seusai bulan Ramadhan," seru Kaysan.


Seperti diketahui, di fase knock-out 16 Besar, IRS kedapatan berjodoh dengan SMPIT Taruma. Panasnya aroma laga "hidup-mati" di kancah IJL U-13 sejatinya bukan hal yang terbilang asing untuk Kaysan.

Di musim lalu, pahitnya fase knock-out 16 Besar sudah pernah ditelan Kaysan. Saat itu Maesa Cijantung yang ia bela terpaksa mengakui keunggulan Serpong Jaya lewat skor 1-2.

Kaysan tentu saja enggan terjatuh lagi di lubang yang sama. Di satu sisi ia berharap welas asih dewi fortuna ikut menaungi IRS.

"Saya masih ingat betul bagaimana pertandingan Maesa melawan Serpong Jaya itu berjalan sangat seimbang, tapi sayang saya dan teman-teman tidak dinaungi keberuntungan. Kuncinya nanti menurut saya strategi pelatih akan lebih banyak berperan, selebihnya ya itu tadi tidak lepas dari aroma dewi fortuna ," ujar Kaysan.



"Tim-tim yang sudah lolos ke fase knock-out 16 besar adalah yang terbaik. Jadi saya hanya mau bilang, SMPIT Taruma adalah salah satu dari yang terbaik," tandas Kaysan seraya tersenyum lepas.






  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa