Menguji Tangan Dingin Juru Taktik Salfas Soccer U-9




IJL.Com- Mahkota juara Salfas Soccer U-9 terus digoyang. Babak play-off champions 12 Besar jadi ajang pembuktian tangan dingin sang pelatih, Choirul Anam.

Datang dengan status juara bertahan memang tidaklah mudah, Salfas harus tertatih-tatih demi lolos ke babak play-off champions 12 Besar IJL Mayapada 2018. Beruntung di klasemen akhir penyisihan Grup B Sensation, tim asuhan Choirul Anam itu mampu bertengger di peringkat kelima lewat raihan 26 poin dari 10 laga.

Di babak play-off nanti, perjuangan Salfas akan kembali diuji. Tergabung di Grup 2 bersama Pelita Jaya Soccer School dan Parung Soccer School memang terhitung cukup sulit untuk Alvaro Akhtarizky dan kawan-kawan. Namun disinilah mental anak-anak Tangerang itu diuji.

"Ini tidak mudah, dua lawan yang sama kuatnya. Pelita Jaya tim hebat. PaSS? Kita tahu mereka pernah kalahkan Salfas di babak penyisihan grup. Semua pasti ingin keluarkan performa terbaik demi lolos ke semifinal," ujar Choirul.



Selepas libur lebaran usai, perjuangan Salfas mempertahankan mahkota itu dimulai kembali. Abid Rahidan Ashar dan kawan-kawan diyakini sang pelatih pun sudah gatal untuk kembali menendang bola. Sudah barang tentu, Lapangan Puspiptek (1/7) akan jadi panggung megah untuk mereka unjuk gigi.

Sayangnya, latihan perdana akhir pekan kemarin agak sedikit terganggu. Masih ada beberapa pemain absen. Namun, Choirul enggan ambil pusing.

"Baru kemarin Minggu anak-anak kembali berlatih setelah libur lebaran. Masih kurang lengkap, ada yang belum balik dari kampung," terang Choirul.

"Tapi sebenarnya mereka sudah siap menyambut babak play-off. Kondisinya ya sudah 70 persen sejauh ini," tambahnya.





Choirul memang terus bergegas menyiapkan kondisi anak asuhnya sebelum terjun di medan laga. Performa selama babak penyisihan grup tentunya jadi catatan khusus pelatih bertangan dingin tersebut.

Secara pribadi, ia juga mengaku tidak mudah datang dengan status tim juara bertahan IJL musim sebelumnya. Meski demikian, disitulah nikmatnya tantangan sebagai seorang pelatih ia rasakan.

Pastinya kita masih ingat betul momen final IJL 2017 lalu. Sempat tertinggal lebih dahulu saat jumpa ASTAM, drama adu penalti yang begitu dramatis bisa cukup membuktikan kualitas Choirul sebagai sang juru taktik.

"Yang pasti kalau beban saya akui pasti ada, tapi biasalah ini sudah tugas pelatih. Paling penting sekarang terus memotivasi anak-anak, harus tetap semangat. Mereka mesti yakin tak boleh berhenti kerja keras apapun hasilnya di atas lapangan nanti," tegasnya.





Ya, meski sedikit tergopoh-gopoh lolos ke babak play-off champions 12 Besar, bukan berarti Salfas akan dengan mudahnya menyerah. Tanpa ragu, Choirul bahkan menyebut dua nama anak asuhnya yang ia prediksi mampu beri kejutan besar untuk Pelita Jaya dan PaSS.

"Dua nama yang saya kira siap jadi pembeda, ada Alexander Danuarta Putra dan Muhammad Fawaz Firdaus," tutup Choirul.





Bukan tidak mungkin baik Alex dan Fawaz jadi hantu menakutkan untuk kiper Pelita Jaya dan PaSS pada akhir pekan ini. Jika bisa sedikit mengorek lebih dalam terselip pula nama Juan M Nasri, pahlawan Salfas saat jumpa Indonesia Rising Star.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa