Mengukur Daya Ledak M Althaaf Fakhri




IJL.Com- Karakter Muhammad Althaaf Fakhri yang berapi-api jadi simbol kekuatan Atlas FC melanjutkan tren positif. Gempur Alba dan Abstrax, lanjutkan euforia.

Atlas FC tengah berada dalam periode gemilang berkaca dari hasil laga pekan kelima IJL U-9. Tim yang seluruh pemainnya berasal dari SD Al-Azhar 13, Rawamangun, Jakarta Timur itu sudah tak sabar menatap pertandingan versus Abstrax FA dan Alba FC, Minggu (4/8).

Semangat pasukan Atlas merengkuh poin demi poin guna terus memperbaiki posisi di tabel klasemen memang sudah tidak terbendung. Melanjutkan euforia bukan target basa-basi.

"Alhamdulillah anak-anak sangat bersemangat menghadapi partai IJL pekan keenam, kemarin sore kami habis latihan rutin dan sorot mata mereka sungguh tidak sabar menghadapi Alba dan Abstrax. Insya Allah, para pemain akan berusaha semaksimal mungkin," ujar salah satu staf pelatih Altlas, Andi.



"Pertandingan melawan Alba khususnya pasti akan terasa sangat ketat karena mereka membawa nama SD Al-Azhar juga," sambung Andi seraya tersenyum.







Karakter berapi-api yang tengah diusung skuat Atlas tercermin dalam jiwa salah satu striker andalan mereka, Muhammad Althaaf Fakhri. Sejauh ini sudah ada empat gol dilesakkan Fakhri, tiga diantaranya saat pesta gol ke gawang Ocean Stars.

Fighting spirit Fakhri diyakini Andi bisa jadi stimulus untuk rekan-rekan setimnya berjuang sampai titik keringat penghabisan. Di laga terakhir kala jumpa ASTAM meski absen mencatatkan namanya di papan skor, daya dobrak Fakhri  sampai memaksa tiga pemain lawan tersedot konsentrasinya hingga berbuah gol cepat dari kaki sang kolega, Calif Raff.

"Fakhri memang tipe striker murni yang sangat kuat, tajam dan penuh insting mencetak gol. Ia anak dengan kepercayaan diri tinggi, tipe pejuang pula," ujar Andi.



"Visi Fakhri sangat mumpuni saat berduel satu lawan satu dengan pemain lawan, dia tak kenal rasa takut. Ya itu juga tak lepas dari peran pelatih, sekolah dan tentu orangtuanya yang ikhlas menyerahkan anaknya untuk ikut dalam proses kedisplinan guna membentuk karakter Fakhri," tambah Andi.





Di luar lapangan pun Andi menyebut Fakhri adalah pemain Atlas yang paling "cerewet". Tidak aneh memang jika mencetak gol ada saja selebrasi penuh warna yang ia lukiskan alias tak pernah mati gaya.

"Anaknya sangat pandai bergaul dan sifatnya keras, benar-benar potret anak lapangan banget. Dibekali kecerdasan kinestetik yang sangat tinggi artinya dilatih cabang olahraga apapun sangat bisa dan punya potensi," tutur Andi.





"Selain Fakhri, ada juga ikon Atlas dalam diri Diya Afdin, bek yang juga kapten tim. Keduanya adalah kekuatan luar biasa di samping pemain lainnya yang saling setia melengkapi," tambah Andi.



Walaupun demikian, Andi tidak ingin daya ledak Fakhri berubah menjadi senjata makan tuan untuk anak asuhnya tersebut ataupun tim Atlas. Sebagai seorang pelatih, sudah seharusnya memang tenaga pengajar jebolan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNJ tersebut jeli berbicara dari hati ke hati layaknya guru ke murid ataupun ayah dengan anak.

"Pertama saya dekati Fakhri dengan pendekatan yang lembut secara pribadi. Setelah dia nyaman, baru saya tegas dan tanamkan rasa disiplin. Sebagai guru di sekolahnya, saya terapkan juga konsekuenitas atas apapun yang kita lakukan pasti ada sebab akibatnya. Pelan-pelan Fakhri mulai paham arti disiplin dan lebih cermat beradaptasi," tutup Andi.





  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa