Mental Baja GRTS, Rolly Yasin Terseret Kenangan Masa Lalu





IJL.Com
- Mental baja adalah kunci kesuksesan GRT Sitanala melenggang ke babak semifinal Plate IJL U-11. Menguras adrenalin, dibumbui drama menit akhir.

Tiga kemenangan beruntun dipetik skuat GRTS. Total 12 poin dikantongi sebagai modal kuat untuk melaju ke babak semifinal Plate IJL U-11 dari Grup A yang berlangsung pada Minggu (20/10).

Faktanya, perjuangan anak-anak GRTS tidak semudah membalikkan telapak tangan. Lewat perjuangan susah payah di laga pembuka, tim asuhan Rolly Yasin harus menundukkan Garec's via gol semata wayang di menit-menit akhir.

Pun begitu saat jumpa Ragunan Soccer School. Sempat kejar-kejaran gol di papan skor, namun mental baja pula lah yang membuat GRTS unggul dengan skor akhir 6-2.

Puncaknya ada di laga versus Ocean Stars, partai penentuan demi memperebutkan satu tiket semifinal. Tidak heran, aroma sengit partai puncak begitu terasa kental mengiringi jejak langkah pemain dari kedua belah tim kala menyisir rumput hijau.

GRTS sempat unggul dua gol terlebih dahulu, namun Satria Maulana Febrian dan kawan-kawan sempat lengah di tengah jalannya laga. Praktis Ocean Stars mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2.

Namun sekali lagi, mental baja adalah kunci. Kembali drama menit akhir campur tangan dewi fortuna berbuah senyum manis untuk GRTS. Satria Maulana Febrian jadi pahlawan lewat golnya di menit ke-29. Dramatis!!

"Alhamdulillah ini berkat kerja keras dan persiapan yang maksimal," ujar Rolly.

"Wah, adrenalin super naik, saya jadi ingat kenangan IJL 2017 saat laga final FU15FA Bina Sentra versus ASTAM," tambah Rolly yang sukses membawa Firman Utina Boys meraih gelar juara via gol Ridho Al Iksan di menit ke-30.

Rolly sendiri mengakui adrenalin yang ia rasakan tidak lepas dari kecerdikan IJL menciptakan atmosfer pertandingan. Ya, walaupun Plate kastanya ada di bawah Champions 16 Besar namun gengsinya tidak pernah kalah prestisius.

"Itulah kelebihan IJL, bisa menciptakan konsep yang tidak membedakan kasta kompetisi. Champions & Plate tetap tersaji partai seru, ibarat Champions League dan Europa League," tambah Rolly seraya tersenyum lebar.

Tanpa bermaksud mengecilkan peran penting pemain lainnya, Rolly tidak ragu angkat topi saat melihat sepak terjang salah satu anak asuhnya, Ahmad Fadel Andriansyah. Menurutnya, tuah pemain bernomor punggung 10 mulai terasa magisnya di partai super genting.

"Fadel, kemarjn dia tampil jadi pembeda untuk tim disaat Satria agak sedikit turun performanya," jelas Rolly.


"Awalnya Fadel ingin pakai nomor punggung tujuh, tapi dia "berebut" dengan Steven Gerrard. Lalu saya putuskan Fadel pakai angka keramat yakni 10 saja, mengingat ia juga punya label kapten tim," tandas Rolly kembali mengumbar senyum.


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa