Muhammad Faiz Fahriza; Gedung Pencakar Langit




IJL.Com- Postur tubuhnya yang tinggi menjulang kerap membuat Muhammad Faiz Fahriza jadi "sorotan" pemain dan suporter lawan. Dipuji tidak terbang, dicaci tidak tumbang.

Serpong Jaya terus menunjukkan kelasnya sebagai salah satu tim yang patut diperhitungkan di kompetisi IJL Mayapada U-13. Akhir pekan kemarin, skuat berjuluk Black Panther itu sukses menjemput poin penuh usai menekuk si kuda hitam, Laskar Pelangi Soccer dengan skor meyakinkan 3-0.

Dua gol Randi Ilham jadi bukti kedigdayaan Serpong Jaya. Tak hanya itu, pesta makin lengkap saat M Fadhil Fakhrudin mencatatkan nama di papan skor lewat sepakan tendangan bebas berkelas.

Bukan hanya urusan menggedor jala gawang lawan, kunci kemenangan Serpong Jaya tak lepas dari kokohnya sektor lini pertahanan mereka. Menyebut satu nama, ada sosok Muhammad Faiz Fahriza yang makin menyita mata penonton.

Bagaimana tidak, postur tubuh Faiz yang tinggi menjulang bak gedung pencakar langit di kota metropolitan membuat dirinya dengan mudah mendapat sorotan. Sekilas ia mengingatkan banyak orang dengan mantan bek Persija Jakarta yang kini berseragam Bali United, Willian Pacheco.

Faiz sendiri termasuk "orang lama" di skuat Serpong Jaya. Ibarat sebuah pencarian jati diri, posisi penjaga gawang sampai pos lini depan pernah ia nikmati.

"Belum terlalu lama sebenarnya saya berperan sebagai seorang bek, baru sekitar 2017 lalu. Sebelumnya dari kiper, gelandang, penyerang sudah saya jalani, ya tidak ada salahnya semua posisi dicoba," terang Faiz 



"Tapi kalau boleh jujur dan jika bisa memilih memang lebih nyaman menjadi seorang bek, tantangannya lebih banyak menurut saya," ujar Faiz seraya tersenyum lebar.



Tantangan itu yang kian hari didapatkan Faiz saat berkompetisi di gelaran Indonesia Junior League. Segala macam penyerang lawan dengan karakteristik berbeda harus ia hadapi mulai dari tipe predator di dalam kotak penalti, penyerang lubang sampai winger berkecepatan tinggi.

Melawan Laskar Pelangi, ujian itu berhasil dilalui Faiz. Penyerang lawan yang punya postur jauh di bawahnya seperti Adrian Rizki, M Azriel sampai M Faqihul Mukhtar mampu ia kunci dengan bekal kepala dingin.

Bukan cerita baru memang bek dengan postur besar cenderung punya gerak lebih lambat. Namun hal tersebut tidak berlaku untuk seorang Faiz.

"Postur saya yang besar biasanya dianggap jadi titik lemah. Tapi saya juga tipe bek yang tak kenal kompromi sebenarnya, pemain Laskar Pelangi cepat sekali kuncinya jangan biarkan mereka mendapatkan bola-bola daerah," ujar Faiz dengan nada penuh semangat.

"Tadi saya sempat panik hingga berbuah penalti untuk Laskar Pelangi untungnya gagal kalau tidak mungkin skornya bisa berbeda. Ya biar jadi pelajaran juga untuk laga-laga selanjutnya," ujar bek yang mengidolakan pemain Real Madrid dan Timnas Perancis, Raphael Varane itu.



Sebagai seorang bek, postur Faiz yang menjulang tinggi memang jadi modal terbesar. Pergerakannya juga cukup luwes sehingga bisa membuat dirinya dengan mudah mendikte tempo serangan tim lawan.

Beberapa kali ia juga turut membantu serangan Serpong Jaya lewat skema sepak pojok. Tidak lain tidak bukan ada serangan udara dilepaskan Faiz hingga membuat kiper lawan dag-dig-dug.

Fakta unik terungkap, postur Faiz yang terbilang tidak biasa untuk ukuran pemain seusianya sempat mengudang banyak rasa curiga. Meski demikian Faiz ogah ambil pusing. Ada senyum lepas diutarakan bek bernomor punggung 17 saat mendapat banyak "sorotan".

Proses tidak pernah mengkhianati hasil. Dipuji tidak terbang, dicaci tidak tumbang mungkin kata-kata yang harus tertanam dalam dada Faiz.

"Ha-ha-ha itu sih sudah biasa. Dulu pernah di Bandung, Karawang sempat dicurigai karena postur saya yang tinggi ini. Bahkan kemana-mana ayah saya selalu bawa akte kelahiran asli," kenang Faiz.




"Ya saya anggap sih biasa saja yang penting tetap fokus di atas lapangan," ujar bocah yang duduk di bangku kelas 7 SMP tersebut kembali tersenyum.





Faiz sendiri memang lahir dari keluarga yang punya postur tinggi. Hal itu makin dipertegas dengan pernyataan sang ayah

"Iya itu mah sudah biasa mas, benar itu sempat kalau bertanding dulu kemana-mana sampai harus bawa akte kelahiran asli. Tiga anak saya memang punya postur tubuh yang tinggi-tinggi, yang pertama bahkan aktif di Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera)," ujar ayah Faiz.

"Saya juga selalu ingatkan Faiz agar menjaga pola makan biar posturnya jadi semakin lebih tegap lagi, modal bisa tambah bagus sebagai seorang bek tengah," tuturnya lagi.



Serpong Jaya saat ini ada di peringkat ketiga klasemen sementara Grup Phenomenon dengan raihan 20 poin dari tujuh laga. Di atas mereka masih ada Garec's dan M'Private Soccer School dengan margin tiga angka.

"Saya ingin sekali bertemu dengan Satria Muda FA, disana ada sahabat saya sama-sama berposisi sebagai seorang bek yaitu Fajri Zaldiansyah," tandas Faiz.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa