Muhammad "Jorge Campos" Arfan; Cerewet, Jenaka, Bukan Abal-abal!


IJL.Com- Butuh banyak-banyak putar otak untuk membuat kiper Pelita Jaya Soccer School U-9, Muhammad Arfan bertekuk lutut. Jorge Campos dari Sawangan yang tak pernah kehabisan aksi jenaka.

Pelita lolos ke babak Final Champions IJL U-9 dengan langkah gemilang. Di fase semifinal, tim asuhan Dede Firmansyah mampu membekap perlawanan GRT Sitanala lewat skor 2-0.

Keberhasilan Pelita lolos sampai partai puncak tidak lepas dari tebalnya tembok pertahanan mereka. Pasalnya, terbilang bukan hal yang mudah memang meredam agresivitas gol penggawa GRTS, Asril Marzuki yang sudah 19 kali menggentarkan jala gawang lawan.

Ya, namun fakta membuktikan, Pelita mampu melakukannya. Kembalinya el capitano, Arina Baihaqi di jantung pertahanan menyumbang kontribusi besar. Satu yang tidak bisa ketinggalan adalah performa heroik sang penjaga gawang, Muhammad Arfan Herdiansyah.

Nama Arfan memang sudah tidak lagi terdengar asing di telinga tim komite pemain IJL. 2018 lalu, panggilan untuk memperkuat IJL All Stars U-9 pernah mendarat tepat di pelukannya.

Arfan sendiri bergabung di Pelita sejak Agustus 2016. Awalnya, ia berposisi sebagai seorang striker. Dua bulan berselang, aura bawah mistar gawang tak kuasa ditolak.

"Awalnya memang karena disuruh pelatih, lama-lama jadi semakin nyaman. Saya mengidolakan Andritany Ardhiyasa dan Satria Tama," ujar Arfan ketika diwawancarai IJL News beberapa tahun lalu.

"Harus sering kasih motivasi buat teman-teman setimnya dari bawah mistar gawang. Kata pelatih, itu juga tugas kiper," tambah Arfan lagi.

Pantas memang Arfan jadi kiper paling "cerewet" selama kompetisi IJL U-9 bergulir. Teriakannya bahkan lebih nyaring daripada suara pelatihnya sendiri saat memberi komando untuk rekan-rekan setimnya. Musim 2019 ini, ia juga beruntung ditemani Diove Afarae menahan gempuran serangan tim lawan.

Bagi penggemar sepak bola era 90-an, gerak-gerik Arfan mengingatkan akan satu ikon penjaga gawang asal Meksiko, Jorge Campos. Sama-sama mungil nan nyentrik, nyali top markotop, bukan abal-abal!

"Perbedaan yang makin jelas dibanding musim lalu, Arfan terlihat jauh lebih dewasa. Ia semakin tenang, tahu kapan waktunya keluar dari sarangnya untuk menjemput si kulit bundar, jarang luput. Perhitungannya jeli, ia juga punya modal kemampuan passing sangat mumpuni," ujar sang pelatih, Dede Firmansyah.

"Dia memang kiper yang cerewet, sangat membantu saya sebagai pelatih, sebagai seorang tembok terakhir sudah jadi tugasnya melihat celah yang ditinggalkan rekan-rekan setimnya. Tahu kemana bola akan mengalir dan lawan akan bergerak," sambung Dede.

Tidak jauh berbeda, di pinggir lapangan pun Arfan termasuk bocah yang dikenal paling cerewet diantara rekan-rekan setimnya. Jarang sekali melihat wajah Arfan bermuram durja.

Tingkah polah Arfan yang jenaka bahkan selalu membuat rindu di tengah suasana keheningan skuat The Young Guns. Pantas memang dirinya selalu memancarkan aura segar kapanpun, dimanapun.

"Arfan paling senang kalau diajak bercanda, paling usil juga diantara rekan-rekan setimnya. Selalu ada momen lucu kalau ada Arfan, setiap kali disuruh memimpin doa, ia selalu jadi bahan tertawaan anak-anak yang lain. Suaranya kalau sedang mimpin doa suka tidak jelas," ujar Dede tak kuasa menahan tawa.


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa