IJL.Com- Gara-gara Nadeo Argawinata, Muhammad Ramadhan termotivasi menjadi penjaga gawang jempolan. Bawa santai meredam marabahaya, ingat ayam bakar padang menunggu di rumah.

Jerih lelah anak-anak Stoni saat berlaga di babak Play-off Group 1 Plate Indonesia Junior League (IJL) U-11 terbayar lunas. Tiket semifinal berhak mereka bawa pulang usai mencatatkan dua menang dan tiga imbang dari lima laga. 

Performa Stoni di babak Plate memang terlihat begitu progresif dibandingkan saat fase penyisihan grup. Terlihat jelas mereka tak mau sekadar numpang lewat di atas rumput hijau. 

Gambaran itu bisa terlihat dari bawah mistar gawang. Ya, ada Muhammad Ramadhan yang sudah pede mencuri perhatian. Aksi-aksi heroik tak jarang ia munculkan demi meredam maraknya marabahaya yang menyerbu benteng pertahanan Stoni. 

Khususnya saat laga antara Stoni versus All Star Galapuri yang berjalan seru penuh intensitas tinggi. Semuanya berhasil dilalui Rama dengan kepala dingin. 

"Senangnya luar bisa. Bangga sekali bisa bawa Stoni ke babak Semifinal Plate. Ya meskipun agak sedikit tegang," ujar Rama seraya menghela nafas. 



"Ini saya persembahkan buat kedua orangtua, sebagai rasa terimakasih karena sudah setiap hari mengantarkan saya berlatih," sambung Rama. 



Profesi orangtua Rama sendiri adalah pengusaha nasi padang. Darah Minang yang mengalir deras jangan heran sang penjaga gawang punya selera tinggi bicara santapan di atas meja makan.

Sudah bukan cerita baru memang jajaran menu ada yang di rumah makan padang adalah kuliner terbaik di Indonesia. Rama pun tak kuasa goyang lidah saat bicara makanan favoritnya. 

"Wah banyak sekali menu favoritnya," ujar Rama. 



"Tapi kalau saya sih paling favorit itu ayam bakar padang. Pengen cepat pulang ke rumah kalau ada itu makanan," sambung Rama tak kuasa menahan tawa.