Muthi Dzulkarnaen; Lupakan Rambut Poni ala Dilan


IJL.Com- Wajah Muhammad Muthi Dzulkarnaen jadi jauh lebih segar dengan gaya rambut anyar. Botak bukan sembarang botak.

Muhammad Muthi Dzulkarnaen terus menunjukkan progresnya di lini belakang skuat IJL Elite. Salah satu pemain yang begitu cerdas mencerna instruksi sang pelatih, Mulyadi Madrizal. Warna baru simpan banyak potensi besar.

Kaki kiri Muthi diramal bisa menjadi salah satu senjata rahasia IJL Elite membongkar ketatnya benteng pertahanan lawan di ajang Borneo Football Cup U-14. Dalam beberapa laga uji coba terakhir, pemain asal Cipta Cendikia FA itu cukup reaktif mengirim umpan-umpan silang matang guna memudahkan rekan-rekan setimnya membuka ruang sekaligus mencetak gol.

Sepak terjang Muthi pelan-pelan membuat Mulyadi "jatuh hati". Adanya anggapan yang berbunyi tidak ada pemain ban serep di skuat IJL Elite memang bukan sekadar basa-basi.

"Terlalu lama duduk di bangku cadangan ternyata membuat Muthi "panas", ujar Mulyadi.

"Saya juga senang Muthi datang dengan gaya rambut baru, ayo beri tepuk tangan untuk Muthi," sambung Mul saat menutup sesi latihan terakhir IJL Elite Kamis lalu.

Di laga uji coba kontra ASTAM (26/9) lalu, Muthi memang datang dengan wajah baru. Auranya nampak jauh lebih segar dengan gaya rambut anyar.

Sebelumnya sejak mengikuti pemusatan latihan tim IJL Elite, bocah asal Bintaro, Tangerang Selatan itu memang acapkali terlihat dengan gaya rambut berciri khas poni berantakan ala-ala film Dilan 1991 yang diperankan oleh aktor muda, Iqbaal Ramadhan. Namun sekarang Muthi memilih untuk mencukur habis mahkotanya tersebut, bisa jadi Muthi terinspirasi dengan sang kolega, Muhammad Ferdi. Ya, botak bukan sembarang botak.

Tidak heran ia sempat mendapat candaan dari rekan-rekan setimnya di skuat IJL Elite. Dasarnya memang seorang pemalu, Muthi hanya bisa membalasnya dengan sepaket senyuman.

"Pengen coba botak lagi. Sebenarnya pas gondrong kemarin kalau lagi main memang susah melihat arah bola karena ketutupan sama rambut," ujar Muthi seraya tersenyum lebar.

"Di Cipta Cendikia kan juga ada peraturan kalau rambut tidak boleh gondrong. Ya mau ga mau harus rela jadi bahan candaan teman-teman juga, saya sering pakai peci, makanya sering dipanggil pak haji. Karena rambutnya botak jadi dipanggil pak haji tuyul," tandas Muthi tak kuasa menahan tawa.

Sepanjang kompetisi IJL U-13 musim 2018/2019 bergulir, Muthi memang dikenal sebagai pemain dengan predikat raja udara. Sundulan emasnya kerap berbuah poin sempurna untuk Cipta Cendikia, terbukti ada delapan gol ia torehkan. Bukan tidak mungkin, kepala Muthi akan kembali bertuah di Malaysia seiring dengan eksistensi gaya rambut anyarnya.

  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa