Nabil Mulya: Mendayung di Antara Dua Karang

 


IJL.Com- Mematikan pergerakan Valentino Febri Pratama sekaligus ambil peran skenario kemenangan Young Warrior lewat drama adu penalti menjadi gambaran betapa vitalnya peran seorang Nabil Mulya. Misi komplet, bagai 'mendayung di antara dua karang'. 

Tiket perempatfinal Indonesia Junior League (IJL) U-13 jatuh dalam pelukan anak-anak Young Warrior. Bentrok dengan Jak's Soccer di fase knock-out 16 Besar, kemenangan lewat drama adu penalti berhasil dipastikan tim asuhan Warsidi Ardi. 

Sebelumnya di waktu normal, Young Warrior dan Jak's Soccer bermain dengan skor imbang 1-1. Saat adu penalti, pasukan 'Gladiator' bisa dibilang unggul secara mental. Tiga algojo sukses menunaikan misinya. 

Nabil Mulya menjadi aktor utama dari keberhasilan Young Warrior. Seperti diketahui, ada gol ia sumbangkan di menit ke-15 usai mencuri ruang memanfaatkan skema sepak pojok. 

Selain itu, Nabil pula yang ikut memastikan tiket perempatfinal untuk Young Warrior. Ya, eksekusinya sebagai algojo kedua pasukan 'Gladiator' berjalan mulus hingga membuat timnya berada di atas angin. 

"Sebagai seorang bek, jujur saja saya tidak menyangka bisa bikin gol. Perasaannya ya senang luar biasa apalagi ini fase knock-out," ujar Nabil. 



"Senang campur kaget. Pokoknya campur aduk apalagi tadi juga sukses adu penalti," ujar Nabil seraya tersenyum malu. 



Faktanya juga, sepanjang 2x25 menit jalannya laga, Nabil menjadi sosok fundamental dalam urusan mematikan predator andalan Jak's Soccer, Valentino Febri. Ya, gara-gara Nabil, Valentino tak bisa seperti biasanya sangat leluasa mengobrak-abrik jantung pertahanan lawan. 

Meminjam judul pidato dari proklamator Indonesia yakni Mohammad Hatta, Nabil ibarat 'mendayung di antara dua karang'. Vital, strategis, terarah. 

"Kebetulan belum lama ini saya sempat tanding juga sama Valentino. Ya sedikit banyak sudah hafal gaya mainnya," ungkap Nabil. 



"Paling penting kuncinya percaya diri," serunya lagi. 



Nabil sendiri punya pemain panutan sesuai tugasnya sebagai prajurit benteng pertahanan. Tak lain, nama bek legendaris AC Milan, Alessandro Nesta dengan lantang ia sebut. 

"Kebetulan ayah saya penggemar berat AC Milan. Jadi saya sering diceritakan soal Nesta. Dan memang benar, Nesta itu bek yang sangat bagus dan bisa jadi contoh," terang Nabil. 

"Nesta mainnya keras tapi tidak kasar namun tenang dan simple, cara main seperti itu yang saya paling suka," pungkas Nabil. 






  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa