Pelatih Garec's dan Abstrax Saling Berbalas Pantun




IJL.Com- Duel teman seperguruan berakhir dengan hasil imbang. Fakhri Rasyid dan Teje Junaedi Arfah saling lempar senyuman sampai "berbalas pantun".

Garec's 1978 harus puas berbagi angka dengan Abstrax FA dalam lanjutan laga pekan kelima IJL Mayapada U-13 Grup Phenomenon, Minggu (11/11). Sempat unggul terlebih dahulu namun penyakit lama M Ferdi dan kawan-kawan yang sering kecolongan di babak kedua masih jadi perhatian lebih sang pelatih, Fakhri Rasyid.

"Untuk hasil jujur kurang puas, karena lagi-lagi ketika anak-anak sudah unggul namun mereka kehilangan konsentrasi dan akhirnya kami harus pulang hanya dengan satu poin," ujar Fakhri.



"Tapi saya rasa ini hasil yang adil karena kedua tim sudah bermain dengan maksimal," sambung Fakhri.





Penampilan Abstrax FA sendiri menurut Fakhri memang sudah membuat anak asuhnya kesulitan. Gol tim asuhan Teje Junaedi Arfah itu pun terbilang skematis, begitu indah dan layak mengundang banyak pujian.

"Saya tidak mau komentar untuk Teje," ujar Fakhri seraya tertawa lebar.



"Abstrax FA punya banyak pemain hebat, pelatihnya juga tidak kalah hebat," tambah Fakhri kembali tertawa.





Seperti dikabarkan sebelumnya, Fakhri dan Teje memang punya hubungan sangat dekat. Keduanya menimba ilmu di tempat yang sama yakni Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta.

Tidak heran laga kemarin disebut-sebut jadi ajang pembuktian, adu gengsi anak-anak Ibu Kota. Seraya berharap, Fakhri mengaku tak sabar ingin adu kuat dengan Teje di jilid kedua.

"Kalau boleh berharap saya mau bertemu dengan dia lagi di gelaran IJL Mayapada ini. Kemarin belum puas, masih belum bisa membuktikan siapa yang terbaik," ujar Fakhri.



Setali tiga uang dengan sang kolega, Teje nampak sedikit "menyesali" hasil imbang yang diraih tim asuhannya. Meski demikian ia meyakini ada banyak sisi positif diambil sepanjang 2x25 menit jalannya laga.

"Secara pribadi saya belum puas, banyaknya peluang bagus tidak bisa dimaksimalkan," ujarnya.



"Tapi secara permainan dari pekan ke pekan semakin bagus, intesitas cukup tinggi dan pemain bisa konsisten dari menit awal sampai akhir," ujar Teje.







Saat disinggung soal Fakhri, Teje pun nampak lebih lantang. Ibarat sedang berbalas pantun, ia menyebut sahabatnya itu "mencuri" gaya gegenpresing andalannya di atas lapangan.

"Pelatih Garec's mengadopsi cara permainan gegenpressing jadi dia mengikuti gaya Abstrax sebenarnya, kami sering ngobrol setiap mau main bola bareng atau kuliah," ungkap Teje tak kuasa menahan tawa.





Sepak bola sejatinya memang merupakan arena persahabatan. Akhir pekan kemarin bisa jadi bukti rivalitas hanyalah sebuah bumbu penyedap rasa namun respect di dalam dan luar lapangan tak boleh lupa pegang peranan. Ya, Fakhri dan Teje sudah membuktikannya seperti yang sudah diabadikan oleh kamera IJL Crew.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa