Pelita Jaya Akui Harga Tiket 16 Besar Semakin Mahal




IJL.Com- Panasnya level persaingan di Grup A Phenomenon Indonesia Junior League U-13 diakui sepenuhnya oleh arsitek Pelita Jaya Soccer School, Armen Bakir. Ujungnya, harga tiket bergengsi semakin mahal.

Pelita Jaya Soccer School terus berlatih intensif meski roda kompetisi Indonesia Junior League U-13 tengah diliburkan karena pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Pulau Jawa-Bali di masa pandemi Covid-19. Tim besutan Armen Bakir tersebut sadar betul perlu banyak rayuan maut untuk mengundang belaian hangat dewi fortuna.

Pasalnya di laga terakhir kontra Alba FC, Pelita harus puas berbagi angka dengan skor kacamata. Armen meyakini saat itu 'The Young Guns' (julukan Pelita) hanya sekadar kurang beruntung saja.

"Alhamdulillah meski ada PSBB ketat lagi kami bisa tetap menjalankan latihan, ya pastinya dengan tetap mempertahankan protokol kesehatan. Diantaranya sebelum dan sesudah masuk lapangan wajib mengenakan hand-sanitizer serta mengenakan masker saat dalam perjalanan datang atau pulang," tutur Armen.



"Latihan juga masih seperti biasa, intinya kami ingin terus melakukan perbaikan dan kekurangan berkaca dari laga terakhir kontra Alba. Saya lihat saya itu sebenarnya anak-anak punya banyak peluang namun dewi fortuna tak kunjung mendekat. Penguasaan bola pun unggul tipis, tapi ya hasilnya belum terlalu maksimal, itulah sepak bola," sambung Armen seraya tersenyum.



Peluang sekecil apapun kini memang harus bisa dimanfaatkan anak-anak Pelita guna menjaga asa untuk lolos ke fase knock-out 16 Besar. Saat ini Ade Rifatul Aqmal dan kawan-kawan berada di kelima tabel klasemen sementara Grup A Phenomenon dengan tabungan 19 poin dari tujuh laga. Jelas, masih belum memenuhi syarat.

"Seperti yang pernah saya sampaikan sebelumnya, bagi kami semua pertandingan adalah final," tegas Armen.



"Apalagi babak penyisihan grup tinggal menyisakan dua laga lagi. Sekarang kuncinya kembali ke pemain dalam hal menjaga kekompakan bermain jika ingin meraih hasil positif," sambung Armen.



Armen sendiri tak memungkiri, dibanding tiga grup lainnya, persaingan di Grup A Phenomenon masuk dalam kategori "neraka". Bayangkan, masih ada tujuh tim berpeluang sama besar meraih empat slot tiket fase knock-out 16 Besar.

Bisa dibilang memang di Grup A Phenomenon tidak ada tim yang terlalu mendominasi. Semua saling tikung, bekuk-membekuk, lengah sedikit saja jangan menyesal pulang dengan kepala tertunduk.

Tidak ada yang berani menjamin siapa yang nantinya akan mengantongi tiket bergengsi. Ya, harganya makin mahal.

"Persaingan yang sangat ketat sekali. Peluang masih sama-sama sangat terbuka, jadi semua tim pasti ingin terus berusaha," ujar Armen.

"Tepat, harga tiketnya sangat sangat mahal," ujar Armen seraya melempar senyum.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa