Pemain Terbaik 16 Besar IJL U-13: Menempa Mental Kelas Juara




IJL.Com- Pertempuran sengit di babak fase knock-out 16 Besar IJL U-13 melahirkan barisan gerbong pemain dengan mentalitas kelas juang terbaik. Dari drama adu penalti sampai gol di detik-detik terakhir penghabisan.



Kiper:


Farrell Damara (Garec's)

Mental baja seorang Farrel Damara berbuah tiket perempatfinal untuk Garec's. Menepis dua tendangan penalti KMJR Cilegon dalam drama tos-tosan, kalem sekaligus elegan. Begitu tenang mengantisipasi serangan sporadis dan kiriman bola-bola udara tim lawan.




Bek:


Muthi Dzulkarnaen (Cipta Cendikia FA)

Sangat disiplin menjaga kedalaman area pertahanan Cipta Cendikia yang begitu asik menggempur pertahanan Tajimalela, pantang kehilangan fokus. Selalu unggul saat duel satu lawan satu baik saat pertempuran bola udara maupun daerah. Pencetak gol tunggal kemenangan lewat sebuah tandukan emas di penghujung laga.




M Radith (ASTAM)

Tampil taktis membaca alur serangan balik Laskar Pelangi Soccer, tenang dan tidak gegabah dalam melakukan sapuan-sapuan bersih. Ada banyak sekali momentum Radith hadir menjadi penopang dua gelandang bertahan ASTAM. Berani menyusun serangan variatif dari bawah jadi nilai tambah untuk seorang Radith.




M Rafi (M'Private Soccer School)

Jodoh yang sepadan untuk penyerang dengan kecepatan tinggi milik FU15FA Bina Sentra, Muhammad Rija. Disiplin menjaga teritorial lini belakang, bek dengan visi permainan mumpuni dan daya tahan fisik kelas wahid. Tampil sangat bersih, tackle berkelas kerap diperagakan Rafi, kepalanya benar-benar dingin memutus rantai serangan balik Firman Utina Boys.




Gelandang:


Fadhil Fakhruddin (Serpong Jaya)

Pemain multifungsi yang jeli dalam menjaga kedalaman area pertahanan Serpong Jaya sekaligus menjaga temperatur serangan Black Panther dari sisi sayap. Umpan silangnya kerap membuat konsentrasi pertahanan Maesa Cijantung terbelah. Mematikan pergerakan winger kelas wahid milik Maesa Cijantung, Saubyhaky Putra adalah sebuah nilai tambah yang tidak bisa dipinggirkan.

MUHAMMAD FADHIL FAKHRUDDIN


Markus Narko (Garec's)

Pemain yang paling banyak menguras keringat di tim Garec's saat laga ketat kontra KMJR Cilegon, gelandang bertahan yang prima menyisir tiap jengkal lapangan dengan determinasi tinggi. Banyak duel fisik dilakukan oleh Markus, namun kepalanya tetap dingin, sama sekali tidak terpancing emosi. Kontribusi Markus memutus alur serangan lawan benar-benar 100 persen total.




Fava Sheva (Indonesia Rising Star)

Fava tampil sangat elegan sebagai pilar lini tengah Indonesia Rising Star, orang pertama yang memutus rantai serangan sporadis CISS, dari kaki Fava pula aroma permainan aduhai IRS dimulai. Sangat tenang dan jeli dalam mendistribusikan bola-bola daerah, sangat efektif membantu rekan-rekan setimnya mencari ruang. Skill individu Fava juga semakin memanjakan mata penonton.




Mukti Arya Muslim ( ASIOP)

Punya peran asli sebagai seorang bek sayap, namun di laga kontra Garuda Junior, Mukti jadi pemain yang paling aktif membangun serangan khususnya saat memanfaatkan lebar lapangan, tangguh dan enerjik. Umpan silang yang kerap jadi andalan Mukti adalah sebuah nilai jual mahal, assist manis ia kirimkan untuk sang kolega, Abdullah Yasin. Disiplin menjaga transisi permainan, bicara fisik, Mukti adalah yang terbaik di kelasnya.




Penyerang: 


Paskah Nainggolan (Salfas Soccer)

Paskah bermain tanpa lelah di sisi lini sayap untuk membuka ruang rekan-rekan setimnya, karakter bocah Sumatera Utara yang mengalir dalam darahnya adalah titik kekuatan tambahan untuk Salfas. Sumbang satu gol yang apik sebagai pembuka keunggulan atas Satria Muda. Staminanya cukup terjaga hingga peluit panjang usai, sangat rajin pula melakukan pressing untuk menunda tempo serangan cepat tim lawan.

[U13-060719] SALFAS SOCCER VS SATRIA MUDA FA GALLERY


Azkiya Najwan (M'Private Soccer School)

Tipe striker bernomor punggung sembilan yang punya keunggulan soal penyelesaian akhir di laga kontra FU15FA Bina Sentra. Postur tubuh yang tinggi menjulang membuat Dawa cukup sulit dihentikan oleh satu pemain, ia juga sangat efektif berperan sebagai seorang pemantul bola. Cetak dua gol penentu langkah M'Private sebagai garansi tiket perempatfinal.




Abdullah Yasin (ASIOP)

Hantu yang sangat menakutkan untuk lini belakang Garuda Junior, sumbang satu assist dan satu gol adalah bukti kualitas kelas wahid Abdullah "Quicksilver" Yasin. Sangat sulit dihentikan ketika Yasin sudah bergerak menyisir sisi lini sayap, berani duel satu lawan satu dan cekatan ambil keputusan. Finishing Yasin juga termasuk yang terbaik di kelasnya, elegan dan penuh perhitungan matang.




Pelatih: 


Mulyadi (M'Private Soccer School)

Tidak hanya taktik, Mul juga mampu melewati rintangan mental di laga kontra FU15FA Bina Sentra, kecolongan gol terlebih dahulu lewat sepakan tendangan penalti tidak membuat dirinya panik, garis permainan yang telah ia sepakati bersama-sama anak asuhnya dalam sesi latihan terus dijaga sampai akhir pertandingan. Hasilnya gol detik-detik terakhir Azkiya Najwan jadi salah satu bukti kapasitas Mul memompa semangat juang tim didikannya sampai peluit panjang benar-benar dibunyikan. Keputusannya menempa agresivitas Bagas Prayoga adalah bentuk kepercayaan diri akan potensi emas anak asuh.




Cadangan:


Kiper: Aidil Akbar (Laskar Pelangi)


Bek: M Rizky (CISS), Raka Nur Asikin (KMJR Cilegon), Yoga Aji (Tajimalela), Temmy Saputra (FU15FA Bina Sentra)


Gelandang: Ubaydillah (Garuda Junior), Fauzan Akbar (Indonesia Rising Star), Ibrahim Ar-Rasyid (Satria Muda), Adam Restu Perdana (Salfas Soccer)


Penyerang: Saubyhaky Putra (Maesa Cijantung), Alfin Alfareza (ASTAM), Bagas Prayoga (M'Private Soccer School)




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa