Pemain Terbaik Fase Champions 16 Besar IJL U-9: Tekad Kuat Tidak Terbendung Pengiring Naik Panggung




IJL.Com- Butuh tekad yang kuat untuk masuk dalam gerbong jajaran pemain terbaik fase Champions 16 Besar Indonesia Junior League U-9. Semakin tidak terbendung, makin pantas naik ke atas panggung. 



Kiper: 


M Fahri Rasya (Jayakarta) 

Umay begitu pede berdiri di bawah mistar gawang walaupun hujan serangan datang silih berganti, kiper dengan refleks menawan dan teknik flying save cekatan. Puncaknya di laga kontra FIFA Farmel saat menepis sepakan penalti pemain lawan hingga berbuah tiket perempatfinal untuk Jayakarta. 




Bek: 


Femmy Asyandri (Olympia)

Bermain tanpa kompromi dengan mengandalkan sapuan bola bersih sebagai garansi aman menjaga kedalaman lini belakang, Femmy terbilang bek yang sukar dilewati dalam urusan satu lawan satu. Caranya menutup ruang gerak penyerang lawan begitu solid, alhasil benteng pertahanan Olympia pulang dengan catatan clean-sheet. 




Dwi Prasetyo Utomo (FU15FA)

Bek dengan kualitas reading the game terbaik di kelasnya, Dwi bagai tembok kota yang begitu tabah melindungi garda terakhir FU15FA. Ban kapten yang melingkar di lengan bukan hiasan semata, tak kenal lelah membakar semangat tempur rekan-rekan setimnya baik saat sedang dalam keadaan tertekan ataupun menekan. 




Mario Tobamuara (Metro Kukusan) 

Pemain yang paling sibuk dan pontang-panting di garis pertahanan, militan adalah kata yang paling tepat untuk menggambarkan etos kerja Mario. Berulangkali intersep gigih dengan nafas menggebu-gebu ia lepaskan, aktor protagonis sehingga Metro Kukusan bisa lolos ke perempatfinal dengan label juara grup. 





Gelandang: 


M Akbar Maalik (Young Warrior)

Bukan hanya menghidupkan serangan namun juga turun ke bawah membantu pertahanan Young Warrior, karakter Akbar yang ngotot dan rajin menjemput bola membuat dirinya ambil kontribusi besar sebagai pilar lini tengah. Stamina yang selalu prima membuat Akbar tampil enerjik sepanjang tiga laga hingga menyebarkan aura positif untuk rekan-rekan setimnya. 




Khadafi Aprian (Java Soccer Academy)

Aroma serangan Java mutlak selalu berawal dari kreativitas Khadafi di sektor lini tengah, cepat dan cerdas dalam mengambil keputusan baik saat sedang menahan atau memindahkan bola maupun adu sprint dengan pemain lawan. Menggoreskan hat-trick di laga kontra D'Joe United, mempertaruhkan tetes keringat demi menahan imbang Young Warrior. 




M Pandu Firzatullah (FIFA Farmel)

Bermain simple dan taktis sebagai penyambung lini tengah dan depan FIFA Farmel, Pandu begitu rajin mengalirkan bola-bola daerah sehingga cukup memanjakan rekan-rekan setimnya memompa arus serangan. Begitu getol dan gigih pula dalam urusan mengintip peluang untuk mencetak gol, terbukti jala gawang ASIOP ia buat bergetar. 




Ahmad Rasyid Rizkyawan (Metro Kukusan)

Beroperasi di sektor lini tengah dan begitu sibuk memutus arus serangan lawan, Rizky jadi representasi kolektivitas permainan Metro Kukusan, tekad kuat adalah pengiring tak terbendung di atas lapangan. Licin dalam mencari ruang dan ambil keputusan, terbukti ada dua gol diceploskan ke gawang All Star Galapuri. 




Ilham Maulidan (Olympia) 

Selalu bermain dengan penuh determinasi tinggi mewarnai serangan Olympia dari sisi sayap lapangan, faktanya butuh dua pemain untuk meredam laju Ilham yang tak hanya cepat namun juga sarat visi. Tidak mencetak gol namun Ilham terbilang sukses memberi permainan menghibur di atas rumput hijau lewat umpan silang yang bertenaga, mematikan serta akurat. 





Penyerang: 


Decho Alfian (Permata Curug) 

Daya jelajah begitu tinggi dan punya skill di atas rata-rata, agresivitas Decho memaksa siapapun yang coba menghadang kudu memeras keringat lebih deras. Bukan hanya sekadar pembeda namun juga penentu, salah satunya saat mencetak gol spektakuler dari pinggir lapangan lewat tendangan keras bak roket ke gawang FU15FA. 




TB Guntur Arya (FIFA Farmel)

Kreator serangan FIFA Farmel dari sisi sayap lapangan, pergerakan Trulung yang terbilang gesit otomatis turut memudahkan rekan-rekan setimnya mencuri ruang kosong. Berani melepaskan penetrasi ke dalam area sepertiga pertahana lawan adalah ciri khasnya, tidak mencetak gol namun rajin memberi angin segar opsi serangan Farmel. 





Pelatih:


Amirudin (Metro Kukusan) 

Berhasil meramu kolektivitas permainan Metro Kukusan dengan modal komposisi materi pemain merata. Amirudin tak ubahnya seorang komposer yang membuat Metro Kukusan begitu "harmonis" baik saat sedang bertahan ataupun menyerang, terbukti dari tiga laga dengan intensitas tinggi ada bonus clean-sheet dibawa pulang. Enerjik pula memompa fighting spirit anak-anak asuhnya meski datang dengan label non-unggulan, fokus meraba alur pertandingan tidak heran label juara grup D dan tiket perempatfinal pantas dikantongi. 




Cadangan:


Kiper: Sayyid Muhammad (Permata Curug) 


Bek: M Izzuddin El Qassam (SSJ Kota Bogor), Septian Dirra (Tunas Gunung Putri), Izzam Ridwansyah (M'Private SS), Lorenzo Lukas Robinson (ASIOP), Alftahir Rabka (Jayakarta) 


Gelandang: Pandu Zulkarnain (Jayakarta), Akhdan Athaya (Pelita Jaya SS), Marvel Ardiansyah (Serpong City FC), M Fathur Rabbani (Young Warrior FA), Dimas Pramudya Winoto (Metro Kukusan) 


Penyerang: M Aldio Cheza (FU15FA), Febrian Jovas (D'Joe United), M Rizqi (ASIOP), Arka Langit (Young Warrior), Chevan Abid (Tunas Gunung Putri)



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa