Pemain Terbaik Pekan ke-12 IJL U-13: Sepaket Cerdas Cermat




IJL.Com- Riuh rendah jalannya pertandingan menguras intelegensi pemain terbaik pekan ke-12 Indonesia Junior League U-13. Kudu sepaket cerdas dan cermat yang jadi senjata utama kalau tak mau kehilangan arah di atas lapangan.



Kiper:


Agmeka Zidane (Ocean Stars)

Penempatan posisi yang teliti jadi senjata utama Zidane saat mengawal gawang Ocean Stars, daya deteksi saat menjinakkan ancaman bola-bola mati Indonesia Eagles pun tidak kalah membetot perhatian, terbilang rapi mengatur koordinasi. Ketenangan Zidane tentu menjadi nilai tambah yang tak bisa dipungkiri, wajar saja laga super big-match berhasil ditutup dengan catatan clean-sheet.





Bek


M Tegar Aldiansyah (Putra Tangerang FA)

Ogah neko-neko dan tak kenal pandang bulu, sesuai dengan namanya, Tegar tampil sangat tegar meredam serangan balik terstruktur Brazilian Soccer School terutama dari sisi sayap. Bek yang begitu cermat "mencuri" bola, jauh dari kesan grasak-grusuk, kemampuan Tegar membaca situasi (reading the game) jadi senjata tersendiri untuk Putra Tangerang.




Rafael Tri Anjelo (Garuda Junior)

Bermain dengan etos kerja cerdas jadi identitas Anjelo, caranya menghentikan laju gerak penyerang ASTAM terbilang elegan, jarang melahirkan pelanggaran fatal. Sangat vokal memberi koordinasi tiap jengkal lini sekaligus pacuan semangat untuk rekan-rekan setimnya, aktif pula merawat sirkulasi bola Garuda Junior mulai dari sektor lini belakang.




Danu Ainnuegroho (Pelita Jaya Soccer School)

Bermain penuh determinasi tinggi, cukup cekatan menambal celah di sektor jantung pertahanan Pelita Jaya, dari sapuan bola bersih sampai intersep krusial jadi senjata Danu untuk unjuk gigi menangkis serangan sporadis Putera Utama Tambun. Tebar pesona lewat tendangan bebas berkelas, sepakan gantung cantik paripurna sebagai pelengkap pesta poin penuh.





Gelandang: 


Abi Mochamad Fadillah (FU15FA)

Datang dari bangku supersub dan berhasil mengubah alur permainan jadi gambaran betapa krusialnya peran Abi sebagai jangkar lapangan tengah FU15FA, visi bertahan dan menyerang sama baiknya, akurasi umpan direct ball yang terhitung jitu membelah benteng pertahanan lawan. Sumbang satu gol ke gawang Indonesia Rising Star jadi nilai tambah yang tak bisa terpisahkan.




Raifo Fadil (Ocean Stars)

Panasnya intensitas laga kontra Indonesia Eagles tidak sampai membuat Raifo kehabisan "bahan bakar", kepalanya pun tetap dingin menjadi tulang punggung lini tengah Ocean Stars, pemain yang paling rajin merusak alur serangan tim lawan dengan atribut khas seperti intersep, tekel, kecepatan sekaligus daya juang. Jiwa kepemimpinan Raifo sebagai "el capitano" tidak kalah memegang peranan konkret.




M Gilang Maulana (Brazilian SS LFA)

Disokong visi permainan mumpuni, ciri khas gelandang pengendali yang kuat memegang bola dan cermat memindahkan si kulit bundar ke segala sisi, tidak heran dua sampai tiga pemain Putra Tangerang diterjunkan untuk menghadang Gilang. Kerap melepaskan operan-operan kunci yang selalu jadi awalan serangan balik terstruktur dari skuat Brazilian Soccer School Legenda Football Arena.




Fattan Gaza (D'Joe United)

Proaktif merebut bola dari kaki pemain lawan tidak sungkan pula memutar roda-roda serangan, penetrasi Fattan menjadi senjata ampuh D'Joe United untuk mendobrak gerbang pertahanan B24HABS, cukup ngotot, cekatan dan jeli melihat ruang kosong. Ikut mencatatkan namanya di papan skor menjadi bukti sahih performa mengkilap Fattan.





Penyerang: 


M Ibrah Ardiansyah (GRT Soccer School)

Menjadi "lokomotif" permainan GRT dengan cara memanfaatkan lebar lapangan, cutting inside Ibra kerap membuat jantung pertahanan Satria Muda dag-dig-dug, inverted winger dengan kaki kiri yang menyimpan potensi tersendiri. Sumbang satu gol melalui tendangan bebas aduhai jadi pelengkap performa tokcer Ibra.




M Zaky Alfareza (Garuda Junior)

Cerdik mencari ruang kosong menjadi identitas Zaky sebagai peluru lini depan yang mematikan, cekatan memindahkan bola dan tidak malas menjemput si kulit bundar semakin memperkukuh kontribusinya untuk Garuda Junior di laga kontra ASTAM. Begitu dingin di dalam kotak penalti lawan, ada catatan hattrick layak dibawa pulang.




Masroor Ahmad (GRT Soccer School)

Pergerakan Masroor di sektor lini gempur GRT sangat variatif, pemantul bola yang ampuh dan cukup fasih mencuri manuver dari sisi sayap lapangan, keeping the ball Masroor tidak jarang menjadi tumpuan rekan-rekan setimnya. Lesakkan dua gol ke gawang Satria Muda adalah bukti konkret insting tajam pemain bernomor punggung 10 ini.





Pelatih: 


Nando Fay (Garuda Junior)

Berhasil meramu serta merawat daya sengat tim besutannya dari tiga penjuru lini, alhasil Garuda Junior cukup mendominasi alur pertandingan kontra ASTAM, rotasi pemain yang disiplin tidak lupa jadi pegangan hingga membuahkan titik keseimbangan baik saat menyerang ataupun bertahan. Nando juga sukses memacu talenta tersembunyi dari anak-anak asuhnya agar lebih "vokal" di atas lapangan, pada satu sisi ia bisa menunaikan janjinya untuk tidak bergantung pada Achmad Ardiansyah dalam urusan berburu gol, terbukti ada Zaky Alfareza sampai Rangga Putra yang berani unjuk gigi. 





Cadangan:


Kiper: Thomas Christianto (Laskar Pelangi Soccer)


Bek: Akram Mutawaqillah (Ocean Stars), Aldaffa Farrell (Brazilian SS LFA), Adhit Rizal (D'Joe United), Raihan Nur Ikhwan (Laskar Pelangi Soccer), Wahyu Prasetya (Putera Utama Tambun)


Gelandang: Ariasatya Tyaga (Indonesia Eagles), M Zain Nur Royyan (Pelita Jaya Soccer School), Auril Rizal (FU15FA), M Triandra Kaysan (Indonesia Rising Star)


Penyerang: Rangga Putra (Garuda Junior), M Habsy (GRT Soccer School), Farel Muhammad Bagas (Salfas Soccer)





  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa