Pemain Terbaik Pekan ke-16 IJL U-13: Bukan Sulap Bukan Sihir




IJL.Com- Makin panasnya peta persaingan demi merogoh tiket fase knock-out 16 Besar Indonesia Junior League U-13 membuat seluruh pemain terpacu meletupkan performa terbaiknya di pekan ke-16. Bukan sulap bukan sihir, semua ada kalkulasi matang dari menahan gempuran sampai memecah kebuntuan.



Kiper: 


Febrian Atha (Putera Utama Tambun)

Bukan hanya menggunakan tangan, kaki-kaki sigap juga Atha kerahkan demi menjaga nyawa terakhir Putera Utama Tambun dari serangan bertubi-tubi M'Private Soccer School. Tercatat ada banyak penyelamatan krusial di menit-menit genting dilukiskan, performa gres yang menjadi "biang kerok" kegagalan tim lawan mengunci keunggulan.





Bek: 


Firmansa (Putra Sejati)

Bek yang tidak pernah kehabisan nafas, lawan sepadan untuk menghentikan killer-instinct barisan lini depan SMPIT Taruma FA, tegas nan lugas sehingga begitu kokoh saat duel satu lawan satu. Ciri khas Firmansa melepas tackle bersih jadi fenomena tersendiri, menghadirkan garansi aman di garis pertahanan Putra Sejati.




M Rakha Alfariz (Akademi Persib Bogor)

Palang pintu berbahan beton yang terbilang berhasil membuat peluru-peluru lini depan Sparta "gigit jari", Rakha tampil sangat taktis membaca alur serangan tim lawan, kemampuan duel bola udara terbaik di kelasnya. Vokal mengatur koordinasi, meski Akademi Persib Bogor harus kecolongan hal itu tak mengikis kontribusi mahalnya.




M Cieto Rayhan (SMPIT Taruma)

Tokoh sentral di area pertahanan SMPIT Taruma, sangat tenang menetralisir ancaman sistematis dari Putra Sejati, urusan duel-duel bola udara, Rayhan selalu unggul tanpa tandingan. Tak sungkan ikut meracik bumbu serangan, meski berpostur tinggi besar, pemilik nomor punggung 47 ini faktanya dibekali kecepatan tinggi guna menjaga disiplin transisi.





Gelandang: 


M Rival Satria Fauzan (Young Warrior FA)

Begitu gigih menjaga kedalaman Young Warrior saat laga kontra Indonesia Muda Utara, orang pertama yang memutus rantai serangan sporadis tim lawan, begitu "cerewet" membangun koordinasi sebagai sang gelandang jangkar. Rival juga mampu menjadi pusat transisi permainan 'The Gladiator', visi bermain cukup apik disokong stamina prima.




Rifal (Sparta)

Karakteristik pemain serba bisa yang dimiliki Rifal semakin tidak terbantahkan, gerak lari "seribu bayangan" membuat dirinya kerap ada dimana-mana baik saat Sparta sedang menyerang ataupun bertahan. Gol semata wayang ke gawang Akademi Persib Bogor berawal dari aksi Rifal, akurasi sepakan bola mati penuh teknik tinggi berakhir durian runtuh untuk sang kolega, Evan Anwar.



 

Royhan (Sukabumi Pro Soccer)

Gelandang "pengangkut air", orang pertama yang memberi pressing ketat untuk lini tengah Satria Muda, dari Royhan pula skema serangan balik Sukabumi Pro Soccer kerap bermula. Terbilang licin untuk lepas dari hadangan pemain lawan, determinasi terjaga sampai peluit panjang dibunyikan bukan hanya dari segi ketebalan stamina namun juga aroma fighting spirit.




M Septian (Surya Bakti Cilegon)

Penjaga detak irama sektor lini tengah Surya Bakti Cilegon, proaktif menjemput bola guna membuka ruang gerak rekan-rekan setimnya, karakter ngotot Septian menjadi identitas pembeda di laga kontra Tajimalela. Tak jarang melepaskan aksi coming from behind, sangat efektif merusak konsentrasi pemain belakang lawan.




Riva Arya (M'Private Soccer School)

Karakteristik pemilik bernomor punggung 10 tergambar jelas saat Riva bergerak dengan atau tanpa penguasaan bola sekalipun, sosok "public enemy' untuk barisan pemain Putera Utama Tambun. Menorehkan gol cantik nan sistematis, meski pada akhir laga timnya tidak bisa mempertahankan keunggulan namun intelegensi (visi-misi bermain) Riva sukses membetot perhatian.





Penyerang:


Rehan van Basten (Young Warrior FA)

Nama adalah doa, Basten membuat tajinya sebagai striker haus gol disokong manuver meliuk-liuk yang mematikan, hattrick diceploskan ke gawang Indonesia Muda Utara, semuanya punya cita rasa kelas tinggi. Salah satunya lewat tendangan pressing ala-ala Thierry Henry, begitu dingin sekaligus memanjakan mata penonton. 




Anggraito Bayu (Putra Sejati)

Pergerakan Anggraito sangat menyulitkan lini belakang SMPIT Taruma FA, butuh perhatian khusus untuk meredamnya, bukan hanya mengandalkan kecepatan namun juga kreatif dan cerdik menjemput si kulit bundar agar lepas dari pressing ketat pemain lawan. Terbukti, satu gol cantik disumbangkan lewat aksi solo run dari tengah lapangan diakhiri penyelesaian akhir begitu dingin.





Pelatih:


M Husen (Sparta)

Laga sengit nan sulit kontra Akademi Persib Bogor yang sungguh memeras otak Muhammad Husen sebagai nahkoda Sparta, segudang taktik ia kerahkan tidak dengan tergesa-gesa namun penuh kalkulasi matang, bongkar-pasang pemain digelar agar menjaga determinasi serangan bertubi-tubi Sparta sekaligus memecah kebuntuan. Buah manis didapat, ketenangan berpikir dan bertindak dari pinggir lapangan berbuah gol semata wayang yang berujung tiket fase knock-out 16 Besar.





Cadangan:


Kiper: M Hamzah Abdul Malik (Akademi Persib Bogor)


Bek: Lakeswara Bahy (Stoni Indonesia), M Akbar Raulan (Sparta), Wildan Maliki (KMJR Cilegon)


Gelandang: M Farel (Tajimalela), Jagat Gumelar (M'Private Soccer School), Evan Anwar (Sparta), Fithran Widho (SMPIT Taruma FA), Farhan Akbar Rahmatullah (Sukabumi Pro Soccer)


Penyerang: Farrel Legolas Rompies (Young Warrior FA), Satria Pamungkas (Indonesia Muda Utara), Satrio Bismo (Satria Muda FA)



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa