Pemain Terbaik Pekan Kedelapan IJL U-9: Mengejar Matahari, Menunggang Badai




IJL.Com- Etape terakhir babak penyisihan grup Indonesia Junior League U-9 melahirkan barisan pemain terpilih yang tak sungkan tebar pesona. Dari mengejar matahari sampai menunggang badai berujung mission complete.



Kiper: 


Hazril Putra (Pelita Jaya Soccer School)

Penjaga gawang dengan refleks terbaik di kelasnya, bukan hanya menggunakan tangan tetapi juga ketangkasan kaki adalah senjata andalan, gigih meladeni nafsu serangan lawan. Hazril sangat vokal mengatur koordinasi lini belakang Pelita Jaya, nilai tambah berlipat ganda sebagai seorang garda terakhir.





Bek: 


Syakar Abid (Serpong City FC)

Solid bertahan sekaligus enerjik membangun serangan, Abid begitu gesit memotong aliran bola tim lawan, daya dobraknya cukup memberi opsi segar menambah gempuran Serpong City FC. Terbukti ada gol pemecah kebuntuan dilepaskan ke gawang Serang City Soccer School, buah penempatan posisi apik ditutup finishing ciamik.




Jorrel Kenzie (Tunas Gunung Putri)

Bagaikan batu karang di benteng pertahanan Tunas Gunung Putri, pemain yang paling sibuk dan rajin melepaskan intersep, selalu unggul saat duel satu lawan satu lewat gaya permainan tak kenal kompromi. Lugas serta disiplin, disokong postur tubuh yang tegap alhasil Kenzie berhasil memaksa barisan penyerang lawan banyak-banyak putar otak.




M Izzuddin El-Qassam (SSJ Kota Bogor)

Visi bermain mumpuni sebagai seorang jenderal lini belakang, Izzy begitu elegan mencuri bola dari kaki pemain lawan, postur kecil namun punya daya body charge yang tak bisa dianggap enteng. Ukuran pemain seusianya kepala Izzy begitu dingin saat meredam ancaman, akurasi tendangan bebasnya juga menyimpan potensi tersembunyi.




Rama Ghaisan (Metro Kukusan)

Fighting spirit menjadi atribut utama Rama sebagai prajurit lini belakang, kerap jadi orang pertama yang memutus rantai serangan balik Java Soccer Academy dan Pelita Jaya Soccer School, berani serta cepat melepaskan tackle krusial dan sapuan bola bersih. Stamina Rama juga terbilang prima di tengah panasnya atmosfer laga, pantas saja Metro Kukusan meraih catatan clean-sheet.





Gelandang: 


Ilham Maulidan (Olympia FA)

Pekan kedelapan bisa dibilang adalah harinya Ilham Maulidan, seorang inspirator serangan namun juga mesin gol, determinasinya tak kehabisan bensin meski harus melakoni empat laga dalam sehari. Total tujuh kali melukis nama di papan skor, sungguh gacor sebagai pembeda sekaligus penentu.




Teuku M Aqsyal (All Star Galapuri)

Perannya begitu vital sebagai dinamo lini tengah, keran serangan All Star Galapuri selalu berawal dari kreativitas Aqsyal, gelandang pengendali yang terbilang cepat ambil keputusan dan berani melepaskan penetrasi. Pemecah kebuntuan di menit genting, gol tunggal kemenangan dicetak saat jumpa Jayakarta.




Anwarul Hikam (M'Private Soccer School) 

Salah satu poros penting permainan M'Private Soccer School, Hikam tak ubahnya infrastruktur jembatan penghubung tiga sektor lini, kuat pegang bola menjadi atribut utama demi melayani rekan-rekan setimnya. Agresif membangun sirkulasi serangan, pemantik gol tunggal ke gawang Putera Utama Tambun.




Roni Septian (Akademi Persib Bogor)

Meletupkan gelora serangan Akademi Persib Bogor dari sisi sayap lapangan, manuver Roni begitu "ngeyel" menusuk sampai jantung pertahanan lawan, lincah nan gesit bertenaga hingga tak jarang menyita perhatian komentator. Insting gol ciamik, memborong tiga gol ke gawang Surya Bakti Cilegon sebagai garansi kemenangan tim.





Penyerang: 


Lepriyanto (Olympia FA)

Penyerang mungil yang cerdik dalam mencuri ruang dan momentum, punya daya penciuman tajam saat sudah berada di jantung pertahanan lawan, pergerakan dengan atau tanpa bolanya sulit terdeteksi. Right man on the right place, tiga gol menjadi bukti killer-instinct Lepri tak bisa dipandang sebelah mata.




Junio Ken Putra (Tunas Gunung Putri)

Peluru lini depan dengan daya jelajah dan determinasi tinggi, begitu rajin serta aktif menjemput bola dari sektor lini tengah, Junio tidak hanya berburu gol namun juga mewarnai aroma serangan Tunas Gunung Putri. Berhasil menembus pertahanan ketat Maesa, gol semata wayang berujung jaminan poin penuh.





Pelatih:


Warsidi Ardi (Olympia FA)

Ikut larut dalam serunya atmosfer pertandingan, Warsidi tak ubahnya pemain ke-10 dalam tubuh skuat Olympia FA, proaktif dan cerdik memompa daya juang Ilham Maulidan dan kawan-kawan. Tidak tanggung-tanggung menggeber rotasi pemain membuat tim besutannya selalu tampil dengan determinasi dan kolektivitas tinggi meski harus melakoni empat laga dalam satu hari. Total ada 16 poin maksimal sukses dibawa pulang ditambah catatan clean-sheet pula, sentuhan tangan dingin sebagai pembeda berujung mission complete.





Cadangan:


Kiper: Nizam Shaquille (Remci)


Bek: Lorenzo Lukas Robinson (ASIOP), Danson Quinlan (BMIFA), Muhammad Ramadhan (Stoni Indonesia), Muhammad Femmy (Olympia FA)


Gelandang: Hafiz Ramadhan Putra (Putra Agung), Pandu Zulkarnain (Jayakarta), Zivanka Zara Batuta (Young Warrior FA), M Rafa Al Habsyi (Permata Curug), Adilla Kean (Putra Jaya), Azka Naufal (Maesa Cijantung)


Penyerang: Raihan Vadel (Serpong City FC), M Fayyadh Syukur (Cipondoh Putra), Asfa Pradana (CISS), Qyshawn F Hisyam (Akademi Persib Bogor), M Al Basyir (Jayakarta)


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa