Perang Bintang IJL U-9; Orkestra Phenomenon Redam Mesin Diesel Sensation


IJL.Com- Gol kelas wahid dari kaki Abercio Al Fadelf dan Valdo Putra Pratama jadi pembeda di laga IJL All Stars U-9. Sepak terjang Claudia "The Warrior Princess" layak diacungi dua jempol.

Skuat IJL All Stars U-9 Grup Phenomenon berhasil unggul atas Grup Sensation dalam duel akbar bertajuk laga perang bintang IJL musim 2019 yang dihelat di Lapangan Nirwana Park Sawangan, Minggu (1/12). Skor dua gol tanpa balas mampu dibukukan tim asuhan Dede Firmansyah. Dibuka oleh Valdo Putra Pratama dan ditutup Abercio Al Fadelf dengan sangat manis.



Bermain sepanjang 3x15 menit, begitu peluit kick-off dibunyikan, All Stars Grup Phenomenon lebih dulu mengambil inisiatif serangan. Dibantu Demitrius dan Azka Ghaisan, Valdo Putra jadi aktor protagonis memimpin orkestra gemerlapnya bintang-bintang rumput hijau.

Gaya permainan cepat All Stars Grup Phenomenon tak ayal memaksa benteng pertahanan Sensation kalang kabut. Memanfaatkan momentum emas, Valdo berhasil menorehkan namanya di papan skor pada menit ke-10.

"Saya sepakat, ini benar-benar skuat terpilih," ujar Firman.

"Tidak hanya pemain, sebagai pelatih saya juga petik banyak pelajaran bagaimana cara membangun chemistry," ujar ayah dari Valdo tersebut.

Selang tiga menit berselang, penggawa SSJ Kota Bogor, Abercio Al Fadelf tidak mau ketinggalan curi panggung. Tembakan keras dilepaskan Cio dari luar kotak penalti, melesat tajam, jala gawang All Stars Grup Sensation kembali terkoyak.

Cio sendiri memang dikenal sebagai bek haus gol. Insting mahal, "Traktor Kota Hujan" sudah memberi warna berbeda.

"Betul, semakjn lengkap karena Cio bisa bikin gol. Kita tahu dia wakil dari SSJ Kota Bogor yang notabene pelatihnya adalah sahabat saya sendiri (Fahmi Ramandhana)," ujar Firman seraya tersenyum lebar.

"Anak ini cerdik, pintar memanfaatkan situasi. Gol yang tercipta karena Cio bisa cepat ambil keputusan, jika saja telat sedikit ia menembak maka akan hilang momentumnya," terang Firman lagi.

Unggul dua gol di babak pertama membuat All Stars Grup Phenomenon merasa cepat puas. "Kelengahan" tersebut dimanfaatkan skuat Sensation asuhan entrenador asal Chile, Javier Roca.

Masuknya Farras Athalla dari ASIOP dan Claudia Scheunemann, pemain kebanggaan Young Warrior FA berdampak positif. Khususnya Claudia, pemain berdarah Jerman-Indonesia itu benar-benar menjadi pusat perhatian di atas lapangan.


Beberapa kali Claudia lolos dari kawalan ketat barisan pertahanan Grup Phenomenon. Pergerakan kelas wahid ditunjang intelegensi tingkat tinggi. Banyak umpan-umpan berkelas lahir dari kaki The Warrior Princess.

Banyak peluang-peluang emas tercipta begitu mesin diesel bekerja. Gahan Adriel Rompies semakin berani membangun serangan dari lini belakang, Asril Marzuki mulai rajin menjemput bola dari sektor lini tengah disokong Raezer Muhammad Delmora. Tidak ada lagi celah mereka berikan untuk Grup Phenomenon. Claudia-effect? Ya bisa jadi.

Namun sayang dewi fortuna belum mau mendekat ke kubu Grup Sensation. Bikin gemas, dag-dig-dug, hingga tidak jarang memaksa suporter yang memadati Lapangan Nirwana Park Sawangan geleng-geleng kepala.


Penampilan apik dua penjaga gawang Phenomenon yakni Adji Sapta Hidayat (Metro Kukusan) dari dan Muhammad Arfan (Pelita Jaya Soccer School) juga jadi batu penghalang. Skor 2-0 berakhir sampai peluit panjang dibunyikan.

"Masuknya Claudia benar-benar membuat kami jauh lebih sibuk, terutama barisan sektor lini belakang," ujar Firman.

"Luar biasa saya salut lihat Claudia. Selain skill, dia punya keberanian untuk mengambil keputusan dengan cepat," tandas Firman.


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa