Putra Agung: Pupuk Mental Pemenang, Pantang Layu Sebelum Berkembang




IJL.Com- Terseret dalam kerasnya pusaran persaingan Indonesia Junior League U-9 jadi konsekuensi yang harus dijalani anak-anak SSB Putra Agung. Tak kenal jalan lain, menyerang adalah pertahanan terbaik.

Hari yang dinanti anak-anak Putra Agung ternyata belum juga tiba. Kerinduan untuk kembali menghirup aroma rumput hijau kompetisi IJL U-9 lagi-lagi tertunda untuk kesekian kalinya karena aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di masa pandemi Covid-19 sampai force majeure (faktor alam).

Di tengah situasi tersebut, praktis sudah jadi tugas sang pelatih, Nur Abdillah memompa daya semangat anak-anak asuhnya agar tak sampai kehabisan bahan bakar. Pendekatan dari hati ke hati wajib ia lakukan.

"Di tengah situasi seperti ini kami masih terus fokus berlatih yang tentunya tetap memperhatikan protokol kesehatan. Selalu ada siraman motivasi juga buat anak-anak supaya tetap fokus untuk selalu siap berkompetisi," ujar Nur Abdillah.



"Saat sesi latihan, pendekatan ke tiap pemain selalu saya utamakan demi menjaga antusiasme dan mood anak-anak karena kami ingin membina mereka dengan attitude," sambungnya lagi.



Beruntung bagi Nur Abdillah, dukungan orangtua siswa Putra Agung begitu hangat menyelimutinya. Kerasnya pusaran persaingan kompetisi IJL U-9 justru semakin membuat tim yang bermarkas di Yon Zikon 14, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan itu solid.

"Saya sangat bangga dengan dukungan dan kekompakan orangtua siswa karena mereka tahu ini pembinaan yang akan menjadi tolak ukur ke depan dalam menciptakan pemain-pemain yang siap bersaing," ujar Nur Abdillah.



"Proses yang kami jalani adalah pembinaan karena skuat Putra Agung di IJL ini adalah murni pemain binaan sendiri alias tidak comot sana-sini. Semua itu supaya progres tim benar-benar bisa terlihat dan kelihatan di kompetisi sesungguhnya," tegas sang pelatih.





Alasan itu pula yang membuat Nur Abdillah tak kenal lelah memupuk mental pemenang untuk Muhammad Geofandra Aprillio dan kawan-kawan. Masih dijauhi dewi fortuna dari lima pekan kompetisi bergulir bukan jadi alasan untuk layu sebelum berkembang.

Bagi Nur Abdillah, pertahanan terbaik adalah menyerang. Filosofi yang membuat anak-anak Putra Agung tambah gatal untuk kembali unjuk gigi di atas megahnya arena rumput hijau.

"Meski kompetisi sedang libur, semua pemain Putra Agung selalu saya minta untuk menonton rekaman video pertandingan supaya bisa melihat kelebihan dan kelemahan calon lawannya. Selalu ada diskusi juga arahan," ujar Nur Abdillah.

"Saya rindu sekali anak-anak berkompetisi di IJL, selalu saja terbayang dimana kami berusaha menyerang tapi memang hasil baik belum berpihak. Jujur kalau sudah di atas lapangan, saya ini tipe pelatih yang lebih baik tampil menyerang daripada memilih bertahan," tandas Nur Abdillah seraya tersenyum lepas.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa