Raffa Bayu: Beruntung Diselimuti Tembok Baja




IJL.Com- Penjaga gawang All Star Galapuri U-13, Raffa Bayu Satria mengaku beruntung diselimuti tembok baja. Kian hari tambah solid, lebih dari sekadar aman. 

All Star Galapuri menuntaskan misinya untuk lolos ke fase knockout 16 Besar Indonesia Junior League (IJL) U-13. Hasil imbang tanpa gol dengan Ocean Stars di partai terakhir fase penyisihan Grup D, Sabtu (25/6), sudah cukup sebagai garansi melenggang ke tahap selanjutnya sekaligus menghindari ancaman kudeta Gemilang Asia Soccer School (GASS). 

Tembok baja di sektor lini belakang All Star Galapuri lagi-lagi pegang peranan sangat vital. Derasnya invasi serangan Ocean Stars dengan strategis dan taktis berhasil dijinakkan. 

Performa apik pun ditorehkan sang penjaga gawang, Raffa Bayu Satria. Ketenangannya memaksa barisan pemain lawan gigit jari memendam asa untuk mencetak gol. 

"Sebelum pertandingan, kami sudah yakin sekali bisa lolos ke knockout 16 Besar," tegas Bayu. 



"Ya kami tahu GASS menang lawan Akademi Persib Bogor, tapi pelatih mengingatkan kami untuk tetap fokus, tidak usah gugup. Intinya kami yakin dengan hasil kerja keras sendiri pasti bisa lolos," sambung Bayu seraya tersenyum. 



Bayu sendiri sebenarnya mengaku beruntung tugasnya sebagai penjaga gawang diselimuti kokohnya tembok baja yang berdiri di depan matanya. Ibarat kata, setengah masalah dalam hidupnya selesai berkat kehadiran prajurit benteng pertahanan yang dikomandoi Muhammad Fathir Ramadhan. 

Tidak heran sejauh ini bersama Young Warrior, All Star Galapuri menjadi tim yang paling sedikit kebobolan. Ya baru satu gol bersarang di gawang skuat asuhan Suhendi tersebut. 

"Mungkin bisa dibilang saya ini penjaga gawang paling beruntung," ujar Bayu. 



"Adanya Fathir dan Amer bersama teman-teman di lini belakang membuat saya aman. Lebih dari aman malah," tutur Bayu. 



Walaupun demikian, Bayu sadar tak ada padi yang bernas setangkai. Laga fase knockout 16 Besar dimana All Star Galapuri akan jumpa Jatira Raharja pada Minggu (3/7) menjadi ujian sesungguhnya seberapa kokoh tembok baja membendung gelombang serangan anak-anak Sukabumi. 

"Kami harus memperbaiki lagi dari segi komunikasi. Kalau Amer kan anaknya memang agak pendiam, beda dengan Fathir. Jadi saya sebagai kiper harus lebih cerewet juga," seru Bayu. 

"Kami harus yakin bisa lolos sejauh mungkin. Yang penting, yakin saja dulu," pungkas Bayu seraya tersenyum. 



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa