Ridho Anggun Sekartaji Berburu Kado Manis




IJL.Com- Ridho Anggun Sekartaji berburu kado saat laga ASTAM kontra Cipta Cendikia FA akhir pekan nanti. Catatkan nama di papan skor demi sosok penting di tribun penonton.

Tidak sulit menemukan sosok Ridho Anggun Sekartaji di skuat ASTAM. Ya, nomornya yang begitu "mencolok" sudah cukup jadi pembeda di antara rekan-rekan setimnya. 

Namun berapapun angkanya Ridho enggan ambil pusing. Menurutnya fokus bermain demi lambang ASTAM di dada kini jauh lebih penting.

"Nomor punggung 57 ini diberikan oleh pelatih, ya saya sih terima saja," ungkap Ridho.



"Berapa pun nomor yang saya pakai tidak ada masalah, paling penting tetap fokus dan bermain bagus. Kalau boleh berharap semoga angka 57 ini bisa bawa keberuntungan juga," ujar pemain yang baru satu tahun berseragam ASTAM tersebut.





Harapan itu yang dibawa Ridho saat kembali naik panggung di gelaran IJL Mayapada U-13 akhir pekan nanti. Ujian yang makin terasa berat karena lawan sekelas Cipta Cendikia FA sudah menunggu ASTAM.

ASTAM dan Cipta Cendikia FA sendiri sama-sama belum terkalahkan selama kompetisi IJL Mayapada U-13 berjalan. Catatan dua memang dan satu seri membuat keduanya berpotensi saling sodok di tabel klasemen demi menjaga posisi zona delapan besar.

Fokus satu titik begitu pesan Ridho untuk rekan-rekan setimnya. 101 persen jikalau perlu.

"Mereka tim yang sangat bagus artinya kami tidak boleh pandang remeh. Saya sudah lihat pertandingan mereka saat melawan KMJR Cilegon pekan lalu," ujar pemain yang beroperasi sebagai gelandang serang itu.





"Secara pribadi saya belum pernah bertemu dengan Cipta Cendikia, tapi itu yang justru jadi motivasi tambahan," sebut Ridho.



Motivasi ganda memang terus menyelimuti Ridho. Tanpa segan ia bahkan mengaku ingin sekali mencatatkan namanya di papan skor.

Bukannya tanpa sebab tekad itu ia usung. Memberi kado untuk orangtua jadi alasan paling kuat.

"Kalau harapan cetak gol pasti ada, ingin beri kado untuk bapak saya," terang Ridho.

"Kebetulan hari ini (7/12) bapak ulang tahun, jadi kadonya kalau bisa saya beri hari Minggu saja," ujar bocah yang baru mencukur habis rambutnya hingga plontos itu seraya tersenyum.



Peran sang bapak, Ari Budi Santoso bagi Ridho memang begitu besar demi mengantar mimpinya menjadi seorang pesepak bola profesional. Ada doa yang tak pernah berhenti terucap, 

"Bapak kerja sebagai pedagang biskuit, biasa antar dagangan ke toko-toko dari pagi sampai sore. Tapi tidak pernah absen antar saya ke tempat latihan begitu juga tiap ada pertandingan, biasanya kami naik sepeda motor," jelas anak pertama dari tiga bersaudara itu.

"Ia sangat mendukung pilihan saya saat ini, jadi motivasi juga supaya bisa berlatih dan bertanding dengan baik," tandas Ridho.







  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa