Sambut Musim Baru, IJL Perkuat Sistem Digitalisasi Data Pemain



IJL.Com- Terobosan anyar diperagakan Indonesia Junior League (IJL) menyambut musim kompetisi 2020. Melek teknologi, menggandeng SSB sebagai mitra strategis adalah kunci.

Basis data pesepak bola usia muda yang masih carut marut jadi salah satu pekerjaan rumah terbesar tata kelola dunia kulit bundar Indonesia. Jangan heran program blusukan masih jadi andalan guna menjaring bibit-bibit potensial. Konon katanya, banyak mutiara terpendam dari Sabang sampai Merauke, ya konon katanya.

Tak ada salahnya memang dengan yang namanya blusukan. Toh muaranya semua sama, Timnas Indonesia. Tapi kita juga tidak bisa memalingkan mata saat melihat betapa menggeliatnya revolusi industri 4.0 dimana sepak bola modern ikut terseret di dalamnya.

Digitalisasi basis data pemain jadi salah satu titik poin sepak bola modern. Salah satu yang paling mendunia adalah Transfermarkt. Bahkan video game seperti Football Manager punya pangkal data yang terbilang sangat akurat bahkan kerap jadi rujukan para pencari bakat.

Berkaca dari berbagai kesulitan yang ada, IJL terus berusaha melakukan inovasi. Salah satunya dengan menggandeng suara akar rumput yakni SSB dan akademi sepak bola sebagai mitra strategis.

Bertepatan dengan dimulainya musim kompetisi 2020, barisan mitra strategis diajak untuk lebih melek teknologi. Langkah teranyar diambil secara pelan-pelan tapi pasti, kini tiap tim peserta kompetisi IJL punya akses khusus mendaftarkan anak-anak didiknya lewat sistem digitalisasi di website resmi IJL sebelum memasuki tahap screening pemain.

"Melek disini bukan soal gagal atau kurang update yang berbau kekinian, tapi lebih kepada kesadaran memanfaatkan efek besar dari perkembangan teknologi," jelas CEO IJL, Rezza Mahaputra Lubis.

"Yang paling utama ini salah satu bentuk usaha agar IJL sebagai operator liga dan SSB tempat pemain bernaung punya gelombang frekuensi yang sama soal pentingnya merawat basis data pesepak bola usia muda Indonesia," sambung Rezza.

Begitu pentingnya rekam jejak calon aktor rumput hijau Tanah Air sebelum masuk ke tahap professional juga jadi salah satu tujuan IJL. Hal ini dirasa sejalan dengan marwah pembinaan sepak bola usia dini.

"Mereka tumbuh dari akar rumput, seyogyanya ada proses tanam, rawat, panen yang kemudian dikonversikan menjadi sistem data berbentuk digitalisasi," tambah Rezza lagi.

Memang bisa dibilang, terobosan ini membuat proses screening pemain terlihat jadi jauh lebih ketat. Pasalnya, ada beberapa pintu yang harus dilalui sebelum benar-benar mendapat stempel verifikasi. Tak pelak ini juga jadi ujian profesionalisme manajemen tiap sekolah dan akademi sepak bola.

Seperti diketahui, IJL 2020 nantinya akan menggelar tiga strata kompetisi mulai dari U-9, U-11 dan U-13. Total ada 112 tim bersiap naik pentas.

"Empat musim sebelumnya, pengisian data pemain sepenuhnya dilakukan sendiri oleh tim IJL setelah proses screening pemain. Sekarang tahapannya ditambah, bisa saling cross check, perkuat digitalisasi agar data lebih valid," tambah Rezza.

"Hanya pelatih dan manajer tim saja yang punya akses untuk masuk ke website IJL nantinya akan diberikan password khusus untuk masing-masing tim. Durasi pendaftaran pemain punya jangka waktu selama tiga minggu. IJL berharap semua data diisi dengan lengkap," terang Rezza.


Berikut Panduan Tahapan Login Input Data Pemain di Website Resmi IJL:



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa