Sang Ayah "Bongkar" Rahasia Performa Heroik Ali Putra Kabaah




IJL.Com - Dua kali masuk dalam jajaran formasi pemain terbaik IJL Mayapada 2018 (U-9) tidak membuat kiper ASIOP Apacinti, Ali Putra Kabaah besar kepala. Mengamati rekaman kumpulan gol-gol terbaik di akun Youtube Indonesia Junior League jadi caranya terus berbenah diri.

ASIOP Apacinti U-9 sejauh ini sukses memuncaki klasemen sementara Grup A Phenomenon. Dengan gagahnya Mutiara dari Senayan mampu meraup 18 poin dari lima laga.

Keseimbangan antar lini tim asuhan Maradona itu pun cukup terjaga. Memasukkan sembilan gol dan baru kemasukan tiga jadi catatan positif skuat ASIOP.




Jika bicara soal catatan kemasukan tiga gol dari ASIOP, itu memang tak bisa lepas dari performa salah satu penjaga gawang mereka, Ali Putra Kabaah. Tanpa mengesampingkan peran besar kiper lainnya yakni Gilang Athillah Sarvelino. Ali memang tampak lebih heroik dengan catatan clean sheeat individu dari lima laga. Terbukti dua kali ia masuk pengamatan khusus talent scouting IJL Mayapada 2018.



Namun hal itu tak serta merta membuat Ali puas. Ia sadar kompetisi masih akan terasa sangat panjang dan jauh lebih menantang. Mawas diri mutlak diperlukan untuk menjaga sebuah konsistensi.

Berlatih lebih disiplin dan selalu mendengar instruksi pelatih tetap jadi cara utama Ali menjaga performanya. Selain daripada itu ia juga lebih menempa diri dengan berlatih lewat rekaman video pertandingan.


Hal itu terungkap dari penuturan ayahanda Ali, Muhammad Faisal di akun Instagram pribadinya. Berkaca dari rekaman gol-gol terbaik yang dirilis Indonesia Junior League tiap pekannya, ia menyadari tugas anaknya akan kian berat di bawah mistar gawang ASIOP.

"Top 2 goal di @indonesiajuniorleague kelas banget, anak-anak usia 9thn suda bisa curve ball dari titik corner. Memang di usia under 16 anak-anak dari Indonesia terlihat sangat unggul," tulis Faisal.


Faisal juga tak ragu membeberkan kisah sang buah hati yang rela bolak-balik memutar channel Youtube Indonesia Junior League. Tak lain hal itu Ali lakukan demi terus memperbaiki penampilan secara lebih positif.

"Tugas buat Ali di liga ini cukup berat bukan hanya melatih skills sebagai goalkeeper, tapi juga komunikasi dengan barisan pertahanan dan belajar karakter top striker di liga ini. Alhasil hampir tiap malam dia memutar ulang setiap pertandingan untuk dipelajar. Mohon doa dan support tuk bocah lanang Ali," tambah Executive Director Youth Laboratort Indonesia yang juga merupakan penulis buku Generasi Phi (Memahami Milenial Pengubah Indonesia) itu.



Perannya sebagai orangtua saat di rumah, Faisal memang ikut berperan aktif dalam mengembangkan bakat sang anak. Dalam beberapa kesempatan, keduanya menghabiskan waktu secara bersama lewat games lempar tangkap menggunakan bola tenis. Ali berdiri di satu pijakan untuk melatih keseimbangan dan refleks dirinya sebagai seorang kiper.

"50 persen energi anak habis di sekolah, 20 persen di bermain, harus disisakan 30 persen utk pertumbuhan lwt istirahat," ucap Faisal.


"Drilling fisik yang intens sudah kita hentikan ketika di rumah, akhirnya saya dan Ali sepakat untuk lebih melatih psikomotor, keseimbangan, fokus, dan ketangkasan. Tidak terlalu menguras tenaga tapi Insya Allah meningkatkan skill. Karena Ali butuh energi untuk tumbuh dengan postur tinggi sebagai kiper. Di sela-sela belajar ujian, saat break bocah minta dikasih drill agility," tutup sang ayah.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa