Satria Maulana Febrian; Akhirnya Datang Juga




IJL.Com- Area kotak penalti tim lawan jadi "taman bermain" untuk penyerang GRT Sitanala, Satria Maulana Febrian. Angin segar yang ditunggu-tunggu.

Daya gedor GRT Sitanala tengah menjadi pusat perhatian dalam beberapa pertandingan terakhir di kompetisi IJL U-11.  Tim asuhan Rolly Yasin tersebut akhirnya menemukan sosok penyerang haus gol dalam wajah Satria Maulana Febrian.

Pada laga pekan ketujuh, Minggu (25/8), Satria mampu menceploskan tiga gol yang berbuah total enam poin untuk skuat GRT Sitanala. Dua diantaranya sebagai penentu kemenangan kala bentrok kontra Garec's, sedangkan satunya lagi saat bermain imbang dengan Putra Sejati.

Satria bisa dibilang seperti angin segar untuk lini depan GRT Sitanala yang sempat kagok menggedor gawang lawan di awal-awal kompetisi. Total enam gol sudah disumbangkan oleh penyerang kelahiran Tangerang, 25 Maret 2008 tersebut.

Karakteristik penyerang bernomor punggung sembilan cukup menggembarkan bagaimana cara Satria membuat kiper lawan bertekuk lutut. Area kotak penalti jadi arena favoritnya berburu mangsa, predator ulung yang bisa memanfaatkan peluang sekecil apapun. 

Reaksinya mencari ruang guna mencuri bola-bola rebound begitu tepat dan cepat, mirip-mirip striker legendaris AC Milan, Fillipo Inzaghi. Tembok pertahanan tim sekelas Salfas Soccer saja pernah gemetar dibuatnya.

"Warna sekaligus pembeda di GRTS. Kehadirannya di lini depan praktis menambah motivasi rekan-rekan setimnya. Ya bisa dibilang Satria ini memang sudah lama saya tunggu-tunggu," ujar sang pelatih, Rolly Yasin.



"Satria juga sangat tenang dan bagus dalam penguasaan bola," tambah Rolly.



Kalau boleh berandai-andai, mungkin posisi GRTS di tabel papan klasemen bisa lebih baik dari yang sekarang andai Satria naik panggung lebih cepat di awal kompetisi. Namun tak ada yang perlu disesali karena pintu arena IJL masih terbuka sangat lebar untuk Satria agar bisa lebih mantap unjuk gigi.

"Ya saya tidak bisa memungkiri juga andai Satria datang lebih cepat mungkin posisi kami di tabel klasemen bisa jauh lebih baik," ujar Rolly.





"Saat ini saya lebih memilih untuk menjalankan program yang tengah dibangun GRTS, terlepas posisi di tabel klasemen, saya kira pencapaian skuat U-11 ini sudah maksimal mengingat kami ini SSB yang baru lahir dan langsung terjun di kompetisi elit. Saya yakin setengah tahun ke depan bisa berbicara lebih banyak," tegas Rolly seraya tersenyum.



GRTS sendiri saat ini ada di peringkat ke-11 klasemen sementara Grup Phenomenon dengan koleksi 27 poin dari 14 laga, masih ada dua laga sisa kudu mereka lakoni di babak penyisihan grup. Peluang untuk lolos ke fase play-off champions 16 Besar memang sudah tertutup, namun jangan khawatir karena perjuangan Satria dan kawan-kawan akan dilanjutkan lewat kategori Plate yang pastinya tidak kalah bergengsi.

Utamanya ya tentu untuk Satria. Pertandingan ke depan akan jadi wahana pembuktian kalau dirinya termasuk striker kelas jempolan di kancah IJL U-11.

"Persaingan di sektor lini depan musim ini sangat kompetitif jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, terbukti rangking top-skorer begitu ketat. Mudah-mudahan sebelum IJL memasuki putaran selanjutnya, kran gol Satria terus mengalir," tandas Rolly yang 2017 lalu pernah membawa FU15FA Bina Sentra meraih trofi juara IJL U-11.







  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa