Satria Putra Agata; Marko Simic Versi Garuda Junior




IJL.Com- Garuda Junior bukan hanya soal Ervan Suardana dan Ervin Suardani semata. Doppieta (dua gol) dicetak, Satria Putra Agata akhirnya "datang juga".

Garuda Junior kembali lagi ke trek lurus. Berhadapan dengan Pro: Direct Academy (PDA) di pekan ke-13 IJL Mayapada U-13 Grup Phenomenon, tim asuhan Dodi Nugroho tersebut mampu membawa pulang poin tiga usai unggul dengan skor 3-1.

Poros permainan Garuda Junior tetap menitikberatkan pada agresivitas dua penyerang sayap mereka yakni Ervan Suardana dan Ervin Suardani. Si kembar masih jadi pembeda di atas lapangan.

Namun laga kontra PDA kemarin jadi bukti awal Garuda Junior tidak hanya soal si kembar semata. Ya, ada sosok yang membetot perhatian yakni Satria Putra Agata.

Dua gol diciptakan Agata ke gawang PDA. Karakteristik penyerang tunggal alias bomber yang selama ini dinantikan Dodi tumbuh dalam diri pemain bernomor punggung sembilan tersebut.

"Alhamdulillah anak-anak bermain dengan skema dan skenario. Lini depan sudah mulai menemukan mesin gol," ujar Dodi.



"Agata adalah sosok penyerang seperti Marko Simic, umpan umpan Ervan-Ervin dari sisi kanan dan kiri bisa ia manfaatkan menjadi gol yang kami tunggu-tunggu," jelas Dodi lagi.





Dibekali tubuh tegap dan besar peran Agata sebagai seorang poacher (pemantul bola) pun berfungsi dengan sangat efektif.  Ibarat sayatan pisau di meja operasi, Ervan dan Ervin bisa lebih fokus membedah pertahanan lawan dengan memanfaatkan lebar lapangan.

Naluri gol Agata yang membuat Dodi angkat topi. Tidak banyak tebar pesona lewat lewat gocekan aduhai namun insting tajam adalah modal utama seorang bomber.

"Agata unya naluri gol yang cukup baik. Dia juga tidak egois, jika ada rekannya yang berdiri lebih menguntungan atau berpeluang mencetak gol maka ia juga bisa beri kontribusi lebih," ujar Dodi.


"Kami memang menggunakan skema tridente di laga kemarin, saya mengarahkan agar anak-anak lebih menggenjot bola-bola daerah mengingat ada target-man yang diperankan oleh Agata," jelas Dodi lagi.





Meski demikian, Dodi tidak mau Agata lupa daratan. Tidak heran ada catatan evaluasi penting ia kantongi untuk anak asuhnya tersebut.

Tanpa tedeng aling-aling, Dodi meminta Agata lebih "kejam" sebagai seorang bomber. Bukannya tanpa sebab mengingat dua gol yang diciptakan Agata akan membuat dirinya menjadi bidikan pemain lawan di laga-laga selanjutnya.

"Tapi ada satu yang tidak berjalan yaitu efektivitas shooting dari kaki Agata. Ada tiga peluang tapi dia masih ragu-ragu," terang Dodi seraya tersenyum.



 "Saya bisa bernafas lega melihat penampilan Agata kemarin mengingat problem besar di lini depan pada laga-laga sebelumnya tapi hanya untuk sesaat karena pertandingan selanjutnya akan lebih berat. Di depan kami masih ada nama-nama seperti Serpong Jaya, Satria Muda yang harus diwaspadai penuh," tandas Dodi.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa