Screening Gelombang Pertama IJL U-13 2020, Pemain Joker Merapat dalam Barisan


IJL.Com- Tim-tim kontestan Indonesia Junior League (IJL) U-13 musim 2020 sudah mulai menjalani proses screening pemain. Penggawa dengan label "joker" terlihat merapat dalam barisan.

Gelombang pertama screening pemain kompetisi IJL 2020 resmi digelar pada Sabtu (22/2) di F7 Mini Soccer, Cilandak, Jakarta Selatan. 20 tim dari kategori U-13 jadi kunci pembuka.

Screening dimulai dari pukul 08.00 WIB hingga petang menjelang. Dibuka bersama Ragunan Soccer School dan ditutup oleh GRT Sitanala.

Lokasi F7 Mini Soccer yang diambil IJL sebagai venue screening mendapat sambutan positif dari tim-tim kontestan. Selain letaknya yang sangat strategis, atmosfernya ternyata cukup membakar gairah para pemain sembari menunggu peluit kick-off kompetisi dibunyikan.

"Lokasi screening persis tepat ada di sebelah lapangan F7 Mini Soccer. Atmosfernya ternyata sangat luar biasa, kondisi lapangan yang bagus memancing bayangan tiap pemain untuk siap menghadapi kompetisi IJL," ungkap CEO IJL, Rezza Mahaputra Lubis.

"IJL sendiri memang punya komitmen menggelar kompetisi dengan taraf lapangan yang layak. Dari musim ke musim, itu yang terus kami jaga. Kualitas lapangan F7 Mini Soccer jadi tambahan acuan bagi kami," sambung Rezza.

Dari laporan tim screening, tercatat 587 pemain hadir di sesi gelombang pertama. Ada tiga fase harus dilakoni yakni pengecekan keabsahan dokumen, sensor sidik jari dan sesi foto.

Sebelum screening digelar, tiap tim kontestan sudah terlebih dahulu mendaftarkan para pemainnya di situs website resmi IJL (digitalisasi). Ini memang jadi kebijakan terbaru menyambut musim kompetisi 2020.

Faktanya kebijakan ini dinilai memang sangat membantu tim-tim kontestan menyiapkan materi terbaiknya. Dokumen data pemain sudah tertata rapi, segala persyaratan cepat dilengkapi tanpa kekurangan berarti. Selebihnya tentu menekankan soal pentingnya tingkat profesionalisme meski levelnya baru di tahapan liga grassroot.

Seperti diketahui, IJL U-13 2020 juga punya aroma baru dibanding tahun sebelumnya. Adalah regulasi pemain joker yang dimaksud.

Regulasinya sendiri berbunyi setiap tim berhak mendaftarkan delapan joker (kelas 2006).Praktiknya nanti, tiap pertandingan atau per pekannya hanya ada tiga joker yang tercantum dalam daftar susunan pemain (DSP) dan boleh dimainkan.

"Saya lihat tiap tim sudah mendaftarkan pemain jokernya, rata-rata membawa enam sampai delapan. Regulasi ini dibuat bukan untuk cari menang, ambil sisi positifnya yakni semakin mengasah jam terbang, saling tukar ilmu," ujar Rezza.


"Ya, hanya diperbolehkan membawa tiga pemain tiap pertandingan. Sekarang tinggal kecerdikan pelatih mengatur rotasi joker kalau memang ada dalam bagian strategi masing-masing tim," tambah Rezza.

Selain itu, beberapa pemain yang siap berkompetisi di kategori U-13 diantaranya sudah pernah mencicipi sengitnya atmosfer IJL. Dari Nuno Leoporto, winger IJL Elite 2017 jebolan Ragunan Soccer School yang sempat jadi perbincangan kala berlaga di Malaysia sampai Fernanda Dwi Sutrisna, playmaker ASTAM sekaligus pemain terbaik IJL U-11 musim 2018.

"Mayoritas pemain U-13 musim 2020 adalah mereka yang pernah menyemarakkan IJL di tahun 2017 dan 2018 tepatnya dari kategori U-11. Mereka kini datang lagi, reuni kembali. Artinya ada sebuah kompetisi berjenjang," ujar Rezza.

"Ada sebuah kesenangan tersendiri tentunya melihat mimpi anak-anak ini bisa terus terjaga dan IJL bangga bisa mengawal impian mereka," tandas Rezza.


Dalam waktu dekat gelombang kedua screening pemain akan segera digelar. Masih ada 16 tim dari kategori U-13 yang siap mendapat jatah giliran.

  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa