Screening Kloter Pertama IJL, Lebih dari 1000 Pemain Serbu Markas Timnas




IJL.Com- Proses screening pemain kompetisi Indonesia Junior League (IJL) kategori U-9 dan U-11 musim 2019 mulai digelar pada Minggu (24/2). Hari pertama, lebih dari 1000 calon aktor rumput hijau Tanah Air menyerbu Sawangan.

Usai merilis daftar tim kontestan, manajemen IJL mulai bergerak untuk menggelar proses screening pemain. Seperti diketahui, di musim 2019 ini total ada 66 tim yang terbagi menjadi 32 SSB (U-9) dan 34 SSB (U-11) yang sudah siap berkompetisi menyemarakkan jagat sepak bola usia dini Indonesia.

Sawangan jadi tempat calon aktor rumput hijau Tanah Air menjalani screening. Bukan tempat yang asing tentunya untuk para pelaku sepak bola nasional menyebut kawasan yang terletak di  Kota Depok, Jawa Barat tersebut.

"Nama Sawangan sudah identik dengan Timnas Indonesia khususnya program pengembangan usia muda, setidaknya kehadiran IJL nantinya bisa memberi warna dan gairah baru lebih segar," ujar CEO IJL, Rezza Mahaputra Lubis.



"Sebisa mungkin dari proses screening sampai kick-off kompetisi IJL 2019 bergulir, atmosfer itu yang akan kami bawa utamanya agar anak-anak bisa kenal Sawangan lebih dekat," tambah Rezza.







"Kami kan juga punya tim Elite semacam timnasnya IJL tiap musimnya, semoga dari Sawangan bibit-bibit baru akan lebih banyak bermunculan," sambung Rezza lagi.



Dari screening hari pertama sudah terjaring lebih dari 1000 pemain. Diawali oleh Metro Kukusan Depok dan ditutup Kancil Mas Karawang.

"Screening kloter pertama di luar ekspektasi, saya kira tiap tim akan membawa maksimal 16 anak tapi tidak jarang datang dengan kekuatan 20 pemain," ujar Rezza.





"Tim terjauh datang dari Karawang, SSB Kancil Mas U-9. Mereka ini sebenarnya tim baru tapi saya lihat punya track-record dan prestasi luar biasa. Keberanian dan kesungguhan untuk ikut IJL juga tidak main-main," ujar Rezza.



Agenda screening akan berjalan dalam tempo waktu dua hari tepatnya pada 24 Februari dan 3 Maret 2019. Tahapannya terbagi menjadi empat poin mulai dari pengecekan data dokumen, cek gigi, sesi foto sampai validasi finger print.

"Banyak dari mereka yang baru menjalani proses screening lewat sesi cek gigi, tidak jarang banyak hal lucu menghampiri. Anak-anak ini kita mereka akan disuntik," ungkap Rezza seraya tertawa lebar.

"IJL juga ingin mengungkapkan terimakasih untuk tim dokter gigi Tia Herfiana, Firda dan Ages yang sudah memberi sumbangsih besar. Era sepak bola modern, kacamata medis memang tidak bisa dipisahkan, kami ingin memerangi pencurian umur sejak level usia dini," tegas Rezza.





Komitmen besar IJL untuk menggandeng SSB sebagai mitra strategis tetap jadi pegangan yang tidak bisa dipisahkan saat mengelar proses screening. Meski levelnya baru akar rumput namun tidak ada istilah setengah-setengah dari sisi profesionalisme.

Ragam antusiasme memang terus bermunculan menyambut gelaran IJL 2019. Ya, animo semakin tidak terbendung lagi.

"Kloter kedua saya raba akan jauh lebih membludak, tapi dari pelajaran hari ini sudah banyak plus-minus kami dapat utamanya soal kesiapan tiap tim kontestan menyiapkan kelengkapan dokumen pemain," ujar Rezza.





"Tak lain kami ingin lebih menekankan soal profesionalisme ke teman-teman SSB, tidak gampang memang tapi setidaknya dari proses screening yang ketat akan menggambarkan pentingnya database pemain sebagai investasi jangka panjang masa depan sepak bola Indonesia. Harus dimulai sejak usia dini memang, kalau tidak sekarang ya kapan lagi," tandas Rezza.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa