Selamat Jalan Rizki Fadillah, Sang Pahlawan




IJL.Com- Isak tangis mewarnai wajah keluarga besar M'Private Soccer School jelang laga final IJL U-13. Pemain kebanggaan mereka, Rizki Fadillah menghembuskan nafas terakhirnya pada Jum'at (23/8).

Kabar duka menyelimuti kesebelasan M'Private Soccer School. Satu hari jelang laga partai final IJL U-13, tim asal Cileungsi, Kabupaten Bogor itu harus kehilangan salah pemain terbaiknya, Rizki Fadillah.

Rizki menghembuskan nafasnya terakhirnya di RS Polri, Kramatjati pada Jum'at (23/8) sekitar pukul delapan pagi. Sejak empat hari terakhir, pemain yang dikenal sangat handal melepaskan eksekusi tendangan bebas itu harus dirawat intensif karena mengalami demam berdarah.

Ditemui di rumah duka, pelatih M'Private, Mulyadi begitu terpukul dengan kepergian Rizki. Sebelumnya ia memang berharap anak asuhnya itu bisa cepat sembuh untuk kembali ke arena rumput hijau.

"Syok, terpukul sekali, pikiran saya langsung kacau ketika dengar kabar Rizki wafat  dari ayahnya. Tadi ke sini sempat mau naik motor langsung dari Cileungsi, tapi ga boleh sama keluarga karena pikiran saya benar-benar kacau saat itu," ujar Mulyadi.



"Sedari kecil sama saya, dia itu tipe anak yang gigih, sadar punya kekurangan maka ia langsung perbaiki dengan cara belajar, belajar dan belajar. Rizki pernah bilang hanya dengan prestasi di arena sepak bola yang bisa membuat ia membanggakan kedua orangtua terutama ibunya," sambung Mul yang ikut memandikan jenazah sang anak asuh.



"Saya beri dia nomor punggung 18, saya beri dia julukan Rizki Pellu," tambah Mul.



Rizki sendiri termasuk salah satu pemain yang namanya masuk dalam jajaran skuat IJL All Stars. Bukannya tanpa alasan yang kuat mengingat ia begitu tampil ciamik tidak hanya sebagai bek sentral namun juga gelandang bertahan.

Terbukti ada dua gol disumbangkan Rizki pada babak semifinal kontra ASTAM sebagai penentu langkah M'Private ke partai puncak. Selebrasinya yang begitu dingin akan diingat betul oleh rekan-rekan setimnya di M'Private.

"Dia tipenya memang pendiam, agak malu-malu, kalau digodain ya ga pernah mau ngebales, senyum-senyum aja," ujar Bagas Prayoga yang ikut datang ke rumah duka bersama salah satu pemain M'Private Soccer lainnya, Radino Arsyad.

"Dekat sekali memang dengan Rizki, pernah tinggal di rumahnya dulu pas waktu saya masih SD. Kalau ngobrol ya ga jauh-jauh dari bola," tambah Bagas.



Mewakili pihak keluarga, ibu almarhum yakni Aminah mengucapkan rasa terima kasih begitu mendalam atas apresiasi yang pernah diberikan IJL untuk putra bungsunya tersebut. Dalam beberapa sesi wawancara, Rizki memang mengaku ingin sekali membuktikan kualitasnya sebagai pemain jempolan di IJL.

"Terimakasih sekali untuk pihak IJL, maafkan kalau Rizki punya salah. Yang jelas kami dan tentunya Rizki bangga bisa jadi bagian keluarga besar IJL, terima kasih untuk semua kesempatannya," ujar Aminah.







CEO IJL, Rezza Lubis turut mengungkapkan rasa duka yang mendalam atas kepergian Rizki. Sedih tak bisa ditahan tapi kenangan untuk selamanya tak bisa ditinggalkan.

"Inalillahi wa innailaihi rojiun, selamat jalan ananda Rizki, semoga husnul khotimah, tetap tabah untuk keluarga yang ditinggalkan. Duka mendalam juga dirasakan IJL, kami bangga pernah ikut mengawal mimpi Rizki sampai memberikan dirinya label pemain All Stars. Dua gol tendangan bebasnya ke gawang Indonesia Rising Star dan ASTAM akan selamanya kami ingat," tandas Rezza.



Rizki sendiri dikebumikan di tempat pemakaman keluarga, tidak jauh dari kediamannya di kawasan Munjul, Jakarta Timur selepas shalat Jum'at. Selamat jalan sang pahlawan, esok hari M'Private juga Garec's akan meneruskan mimpimu di atas rumput hijau.





  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa