Senyum Lepas Mario Agustinus Lalumedja




IJL.Com- Hari yang ditunggu-tunggu Indonesia Muda Utara akhirnya tiba juga. Empat gol ke gawang Villa 2000 berbuah senyum manis dari Mario Agustinus Lalumedja.

Meski sudah dipastikan tidak lolos ke fase knock-out, pertandingan terakhir di gelaran IJL U-13 enggan disia-siakan begitu saja oleh Indonesia Muda Utara. 12 laga tanpa kemenangan jadi motivasi berlipat dari anak-anak Koja saat menghadapi Villa 2000.

Datang dengan kekuatan materi pemain seadanya tidak membuat anak asuh Mario Agustinus Lalumedja itu loyo. Ya, dahaga berbalut rasa penasaran ingin segera dituntaskan, hasilnya sungguh di luar dugaan. Sempurna.

"Semuanya dilandasi dengan semangat pantang menyerah sampai titik penghabisan. Dan sebetulnya kemarin saya sangat dipusingkan dengan situasi dan kondisi internal," buka Mario.



"Tapi setelah menginjakkan kaki di atas lapangan semuanya berubah, yang kami punya hanya tekad yang kuat," tegas Mario.



Melihat dari garis permainan, Indonesia Muda Utara bisa dibilang bermain tanpa celah. Usut punya usut, formula mutakhir racikan Mario lewat pakem 3-5-2 adalah rahasianya.

Ahmad Bayhaqi, Rabbani Ali Musya dan Zaki Saputra laksana tembok tebal Timnas Italia era Paolo Maldini. Lima gelandang di lini tengah seperti tidak ada habisnya membabat tiap jengkal lapangan Nirwana Park Sawangan.

"Juga ada sedikit perubahan pola permainan. Patron 3-5-2 ternyata cocok untuk anak-anak Indonesia Muda Utara. Pakem tiga bek kemarin sebenarnya juga dalam keadaan terpaksa karena ada beberapa pemain absen," ungkap Mario.



"Menumpuk lima pemain di lini tengah dan akhirnya Villa 2000 masuk perangkap," sambung pelatih berlisensi C AFC itu.





Selain Ahmad Bayhaqi, nama lain yang membetot perhatian tidak lain adalah Arya Fernanda. Bermain taktis dan simpel membuat striker bernomor punggung 16 itu mantap unjuk gigi, begitu moncer.

Terbukti, dua gol ditorehkan oleh Arya. Tidak heran, senyum Mario kian mengembang.

"Arya selalu mendapat pengawalan super ketat di laga-laga sebelumnya, melawan Villa 2000 agak sedikit longgar karena tim lawan bermain dengan filosofi menyerang khususnya setelah mereka tertinggal dua gol," ungkap Mario.



"Jujur bicara hasil di papan skor, saya sangat terkejut sekali, bisa menahan imbang Villa 2000 saja sudah bagus sebenarnya," sambung Mario.



Mengakhiri sesi wawancara, pesan khusus diutarakan Mario. Ada sebuah sinyal ia tidak sabar menatap IJL U-13 musim 2020.

"Yang jelas jika kembali diberi tiket, Indonesia Muda Utara selalu siap untuk IJL U-13. Ada beberapa faktor keyakinan kami untuk ikut IJL seperti sarana dan prasarana yang memadai dan bagus demi menunjang potensi anak-anak," jelas Mario.



"Media IJL yang keren serta ramahnya crew membuat saya merasa jadi satu keluarga besar. Itu yang akan selalu saya rindukan," tutup Mario seraya melempar senyuman.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa