Simbol Perjuangan Tak Kenal Padam




IJL.Com- Sepak bola adalah soal pelaksanaan kata-kata, mandi keringat berujung buah manis adanya. Bermain dengan lambang di dada, perjuangan tak kenal padam sampai peluit akhir melahirkan barisan pemain segudang talenta. Pekan ke-19 yang lalu jadi buktinya.



Kiper:


Bima Aidil (M'Private Soccer School)

Bima "Spiderman" Aidil, ketangkasan sekaligus mentalitas Bima sebagai aktor utama M'Private Soccer School diuji saat laga kontra Villa 2000. Tangkapannya benar-benar lengket, duel-duel bola udara jadi santapan Bima unjuk gigi, semakin jeli menutup ruang tembak pemain lawan. Meski ada satu bola bersarang  di gawang, banyak penyelamatan krusial dibukukan kiper jebolan IJL Elite 2017 itu, soal reaksi dan refleks, Bima adalah yang terbaik di kelasnya.




Bek:


Febriansyah (Serpong Jaya)

Jenderal lini belakang Serpong Jaya, kokoh dalam duel satu lawan satu, cepat ambil keputusan, lihai dalam melakukan intersep. Disiplin menjaga area pertahanan, fokus 100 persen hingga peluit panjang dibunyikan, Febri benar-benar menjadi batu sandungan untuk penyerang tim lawan. Begitu telaten menghadapi winger lincah Ragunan Soccer School sekelas Nuno Leoporto jadi bukti sahih kualitas seorang Febri.




Alpaz Alviansyah (Pelita Jaya Soccer School)

El Capitano The Young Guns yang tampil on-fire saat laga kontra Indonesia Muda Utara, semakin "cerewet" membakar semangat rekan-rekan setimnya jadi nilai tambah seorang Alpaz. Sapuan bola Alpaz tak jarang menjadi titik serangan balik Pelita Jaya, kontribusinya tidak hanya di sektor pertahanan tapi juga urusan gedor jala gawang lawan. Makin taktis Alpaz di atas lapangan, ada progres signifikan terutama dari cara membaca tempo permainan tim lawan.




M Ferdi (Garec's)

Pontang-panting Ferdi menjaga keseimbangan Garec's saat laga kontra Laskar Pelangi Soccer, salah satu bek dengan fisik paling mumpuni di pekan ke-19 lalu. Tidak pandang bulu, ogah kompromi membuat Ferdi semakin sukar untuk dilewati, teriakannya sebagai seorang kapten sangat bernilai mahal di atas lapangan. Mata Ferdi begitu tajam membaca pergerakan pemain lawan, tidak heran ia jadi benteng terakhir layaknya libero kenamaan.




Gelandang: 


Galang Andrian (Pro: Direct Academy)

Pemain yang tidak kenal lelah, representasi daya juang Pro: Direct Academy di tengah panasnya laga kontra Abstrax FA. Skill-teknik individu Galang jadi pemanis di atas lapangan, trik olah kulit bundar cukup memecah belah konsentrasi lawan, tidak heran ia selalu jadi bidikan namun kepalanya tetap dingin, emosi begitu stabil. Satu gol penentu disumbangkan, tidak hanya pembeda tapi juga penentu, jelas Galang layak dapat bintang.




Rifky Pohan (Serpong Jaya)

Dinamo serangan Serpong Jaya yang kembali menunjukkan auranya di laga versus Ragunan Soccer School, visi bermain Pohan semakin dewasa, kian cerdik lepas dari tekanan pemain lawan. Penempatan posisi juga jadi keunggulan pemain bernomor punggung delapan tersebut, salah satu game-maker paling unik di kompetisi IJL U-13. Satu gol Pohan jadi bukti paling sahih selain sentuhan satu-duanya yang tak henti mencuri mata penonton.




Fauzan Akbar (Indonesia Rising Star)

Bermain tanpa didampingi Fava Sheva tidak membuat Fauzan jadi linglung, perannya sebagai pilar kunci Indonesia Rising Star tetap terjaga. Kontribusi Fauzan sangat terasa memasuki babak kedua, tidak hanya aktif menyusun kepingan antar lini, ia juga jadi orang pertama yang memutus rantai serangan Tajimalela, begitu fleksibel menjelajah tiap jengkal lapangan. Ada satu assist ciamik ditorehkan Fauzan, umpannya begitu memanjakan Alief Apikri.

FAUZAN AKBAR


M Kandias (M'Private Soccer School)

Penuh determinasi, agresivitas serangan dari sisi sayap jadi keunggulan Kandias. Begitu taktis dalam melakukan high-pressing, M'Private Soccer School beruntung punya pemain seperti Kandias, bisa diandalkan dalam menghentikan laju serangan tim lawan, kontra Villa 2000 beberapa momen krusial diciptakan. Satu gol ditorehkan pemain bernomor punggung 17 itu, responnya yang begitu aktif mencari ruang kosong berbuah manis.




Penyerang: 


Ervin Suardani (Garuda Junior)

Penyelamat Garuda Junior, dua gol Ervin cetak ke gawang Satria Muda FA, aksinya adalah faktor penentu. Manuver tajam hingga pergerakan tanpa bola seorang Ervin ditambah fighting spirit nan heroik di atas lapangan adalah keuntungan besar untuk Garuda Junior, winger paling berbahaya di gelaran IJL U-13. Tidak heran, ada pujian Ervin dapatkan dari pelatih tim lawan, sebuah nilai tambah yang tak bisa dipungkiri.




Ilmi Baihaqi (Satria Muda FA)

Ilmi kembali mencatatkan namanya di papan skor saat jumpa Garuda Junior, bomber yang punya naluri gol tinggi, jeli mencari ruang tembak ditunjang kecepatan mumpuni. Butuh dua pemain untuk menghentikan pergerakan Ilmi, cukup berbahaya untuk urusan duel bola udara. Visi bermain Ilmi juga memudahkan rekan-rekan setimnya menyusun alur serangan, sentuhan pertamanya selalu bernilai mahal.




Alief Apikri (Indonesia Rising Star)

Salah satu striker paling oportunis di kompetisi IJL U-13, akselerasinya begitu cepat, daya tahan dribbling bola sangat tangguh. Shooting keras dan akurat jadi keunggulan Alief sebagai seorang juru gedor, dibekali kepala dingin membuat pemain bernomor punggung 32 itu makin trengginas. Tidak malas menjemput bola membuat pergerakan Alief semakin sulit ditangkap radar pertahanan lawan, penyerang paket komplet.




Pelatih:


Nur Ichwan (Pro: Direct Academy)

Nur "Iwa" Ichwan kembali membuktikan kapasitasnya sebagai salah satu pelatih muda potensial di gelaran IJL U-13, laga kontra Abstrax FA ia bisa membuktikannya dari segi taktik sekaligus mental. Datang dengan kekuatan materi pemain "seadanya" tidak membuat Iwa kehabisan ide, tiap menitnya selalu ada reaksi positif diperlihatkan anak asuhnya dari cara bertahan juga menyerang. Begitu pandai membakar motivasi dari sisi lapangan jadi nilai tambah untuk Iwa, ada karakter yang selalu konsisten ia bawa hingga menulari Galang Andrian dan kawan-kawan.





Cadangan:


Kiper: Adham Maulana (Serpong Jaya)


Bek: Haekal Pascal (Pro: Direct Academy), Fajar Maulana (Garuda Junior), Achmad Malik (Abstrax FA)


Gelandang: Michael Castillo (Garec's), Dzikri Achmad (Villa 2000), Alexander Zulfikar ( Laskar Pelangi Soccer), Aditya Nur Pratama (Pelita Jaya Soccer School), Ilham Sidiq (Satria Muda FA)


Penyerang: Randi Ilham ( Serpong Jaya), Alwan Nabil Tectona (Pelita Jaya)

  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa