SMPIT Taruma FA Akui Kalah Hoki




IJL.Com- Pelatih SMPIT Taruma FA U-13, Nurman Roby mengakui kekalahan anak asuhnya dari FIFA Farmel. Namun ia menegaskan Fitrhan Widho dan kawan-kawan harus pulang dengan kepala tegak. 

Memang pantas rasanya partai antara SMPIT Taruma kontra FIFA Farmel pada babak 8 Besar IJL U-13, Sabtu (26/6) diberi tajuk 'final kepagian'. Sama-sama menerapkan identitas permainan menyerang, 2x25 menit jalannya laga bisa dibilang masih terasa kurang. 

Pada akhirnya, Taruma harus mengakui keunggulan Farmel dengan skor 0-3. Meski sejatinya, kedua tim bermain seimbang dari segi head to head permainan. 

"Saya akui kami memang kalah dari hitungan di papan skor tapi tidak dari segi permainan. Ya bisa dibilang kurang hoki," ujar pelatih Taruma, Nurman Roby seraya melempar senyum. 



"Farmel beruntung punya pemain dengan kapasitas joker seperti Tedja. Pada dasarnya, dengan usia yang lebih matang serta kekuatan otot yang berbeda, jelas terlihat ya sangat dominan di atas lapangan," sambung  Roby lagi. 



Fakta memang berbicara, Tedja muncul sebagai aktor protagonis di kubu Farmel. Tiga gol yang ditorehkan 'Jawara Rajawali', 100 persen mutlak berawal dari agresivitasnya merobek jantung pertahanan Taruma dari sisi sayap. 

Taruma sebenarnya sempat mendapat kesempatan untuk mengintip epic comeback saat Farmel harus bermain dengan 10 pemain karena kartu kuning kedua yang diterima Iqbal Rosiqi di menit ke-43. Namun kembali, sepak bola tak lepas dari unsur hoki. 

"Kiper Farmel saya akui memang tampil sangat heroik. Tetapi memang anak-anak terlalu cepat kecolongan gol penalti pertama yang membuat kans terhambat dan permainan agak sulit berkembang karena harus mengejar desifit," terang Roby. 



"Setelah ada kartu merah, Farmel praktis menggunakan compact defense pertahanan sendiri, itu pula yang membuat kami sulit untuk bisa menembusnya," tutur Roby. 





Kiprah Taruma sedikit banyak mengingatkan dengan nasib tim kontestan IJL U-13 musim lalu yakni Cipta Cendikia FA. Begitu konsisten dengan gaya permainan menghibur dari awal musim namun pahitnya drama sepak bola sistem gugur pula yang memupuskan harapan mereka. 

Namun bicara urusan mengorbitkan pemain, Taruma pantas menepuk dada. Seperti diketahui ada sang game-maker, Fithran Widho dan juru gedor mematikan, Pascal Triandra yang begitu rajin masuk dalam langganan susunan formasi pemain terbaik IJL tiap pekannya. Jangan lupa, bek berbadan tegap dengan insting gol mumpuni dan punya visi mengubah alur permainan yakni M Cieto Rayhan.

Ketiganya bahkan digadang-gadang pantas mewakili Taruma dalam laga IJL All Stars. Ya itu artinya bara api perjuangan tim yang bermarkas di Babelan, Kabupaten Bekasi tersebut belum benar-benar padam. 

"Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada IJL yang sudah berkenan memberikan kesempatan kepada SMPIT Taruma FA karena dari awal musim sampai hari terakhir kemarin, anak-anak menunjukan progres yang baik sekali buah berlaga di ajang yang tepat dan kompetitif," seru Roby.



"Secara pribadi, senang sekali rasanya bisa mencicipi atmosfer IJL yang sangat luar biasa mendebarkan ketika mendampingi tim benar-benar dari pinggir lapangan. Semoga saya bisa memetik pengalaman berharga dari sengitnya kompetisi ini," pungkas Roby. 





  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa