Sparta Ketiban Rezeki Nomplok


IJL.Com- Sengitnya kompetisi IJL dari musim ke musim memang tidak pernah mengkhianati hasil, itu yang diyakini pelatih Sparta, Nur Ali. "Naik kasta" bukan sekadar angan-angan semata, rezeki tidak pernah tertukar.

Sparta tampil begitu percaya diri saat berlaga di babak fase Champions 16 Besar IJL U-11 yang berlangsung pada Minggu (3/11) di Lapangan Nirwana Park Sawangan. Tergabung di Grup D, raihan 10 poin mampu dikantongi anak-anak Limo, Kota Depok sebagai garansi tiket semifinal.

Pada laga pembuka, Sparta unggul atas tim kuat sekelas FU15FA dengan skor tipis 1-0. Menggila di partai kedua, giliran FIFA Farmel dilibas lewat catatan tiga gol tanpa balas.

Di laga terakhir, tekad Sparta membawa pulang tiket semifinal memang sudah bisa terbendung. Sempat kecolongan gol oleh Putra Sejati, pada akhirnya Sparta yang tampil spartan sukses memaksakan hasil imbang sekaligus memupus misi kudeta FU15FA yang pada saat bersamaan meremukkan FIFA Farmel lewat torehan 5-1 di papan skor.

"Persiapan tim sangat penting untuk melakoni kompetisi sekelas IJL, tidak ada yang mudah begitu saja ditebak. Tapi sebagai pelatih tentunya punya tugas meraba-raba apa yang akan terjadi di atas lapangan," ujar pelatih Sparta, Nur Ali.

"Saya koreksi betul kekurangan anak-anak selama babak penyisihan grup, saya juga amati betul kekuatan tim lawan agar bisa dapat diantisipasi. Dan hasilnya alhamdulilah berbuah manis," ujar Ali.

Sparta memang benar-benar tampil begitu disiplin. Tiap jengkal lini bergerak seiring serentak, terbilang jarang ada celah yang bisa dimanfaatkan tim lawan.

Menyebut satu nama, Ali tak ragu menyebut persona Qomaruddin yang jadi pembeda. Begitu dinamis peran pemain bernomor punggung 15 tersebut, alur serangan tim lawan selalu mentah di kakinya.

"Qomaruddin adalah seorang pembeda di tiga laga kali ini, ia sosok jenderal Sparta," ujar sang pelatih, Nur Ali menggambarkan kunci kesuksesan timnya menggondol tiket semifinal.

"Di depan, kami punya Muhammad Nazwan, musim ke musim ditempa sengitnya kompetisi IJL, ia terlihat semakin jauh lebih dewasa," sambung Ali.


Sparta bisa dibilang memang memetik buah panen kompetisi IJL. 2017 lalu, Nazwan dan kawan-kawan mampu menggondol torehan gelar juara Plate U-9.

2018 kemarin, Sparta tetap mempesona. Gelar juara Plate IJL U-11 digondol. Pelan-pelan seperti ada sinyal kuat terus mereka tebarkan.

Dan 2019 ini, misi Sparta untuk naik kelas bukan sekadar angan-angan semata. Ya proses tidak pernah mengkhianati hasil, mental pemenang terus digenjot perlahan-lahan. "Kasta kedua" sudah membuat Ali dan anak-anak asuhnya gerah.

"Betul, proses tidak pernah mengkhianati hasil. Tiket semifinal Champions musim 2019 bisa dibilang rezeki yang tidak pernah tertukar yang sudah kami tunggu selama dua musim lalu, tapi ini juga ibarat rezeki nomplok" tandas Ali tak kuasa menahan tawa.

  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa