Sparta Tidak Merasa di Atas Angin




IJL.Com- Catatan mentereng selama fase penyisihan grup Indonesia Junior League (IJL) U-13 sejatinya tidak membuat Sparta seperti berada di atas angin. Tak ada gading yang tak retak.

Sparta berhasil mengunci rangking pertama tabel klasemen akhir penyisihan Grup C IJL U-13 sebagai modal untuk berlaga di fase knockout 16 Besar. Pada laga terakhir yang digelar Sabtu (25/6) di Lapangan Sawindu, Yon Mekanis 203, Kota Tangerang, tim asuhan M Ali Nur tersebut unggul meyakinkan atas Irpas Putra Bekasi dengan skor akhir 6-1.

Permainan kolektif tetap menjadi ciri khas anak-anak Sparta. Tak heran, gol tinggal menunggu waktu. 

Ditemui seusai pertandingan, Ali mengatakan ada progres signifikan ditapaki anak-anak asuhnya sejak dari awal musim. Meski ia tak bisa memungkiri harus banyak putar otak lebih keras juga. 

"Jadwal kami begitu padat musim ini, karena anak-anak tidak hanya berkompetisi di IJL. Sebagai pelatih, saya tentu harus sebisa mungkin membuat kondisi semua pemain tetap efektif. Itu sebenarnya PR yang utama," terang Ali. 



"Bicara struktur organisasi permainan, saya tidak mau anak-anak gampang kenal kata puas. Tiap pekannya harus ada perbaikan. Kecerdasan seorang pemain di era sepak bola modern seperti sekarang sangat-sangat penting," tegas Ali. 



Kedalaman skuat memang benar-benar dijaga betul oleh Ali. Pasalnya, tiap pekan IJL bergulir, Sparta selalu datang dalam kondisi amunisi "gemuk" sehingga rotasi pemain kudu dimanfaatkan lebih terukur dan teruji. 

Seperti ada peribahasa, tak ada gading yang tak retak. Ali enggan Sparta hanya mengandalkan satu atau dua nama saja. 

"Betul sekali, kedalaman skuat sangat penting untuk menjaga sistem supersub dan rotasi pemain tetap seiring sejalan. Saya sendiri tidak mau Sparta disebut hanya mengandalkan Muhammad Nazwan untuk mencetak gol," ujar Ali. 

"Komunikasi verbal antara lini tengah dan depan dari skuat ini sebenarnya masih kurang, artinya harus lebih ditingkatkan lagi. Mereka juga harus fokus dengarkan instruksi pelatih, bukan orang lain dari pinggir lapangan," seru Ali. 



Di fase knockout 16 Besar, Sparta akan ditantang tim kuda hitam, Remci. Atmosfer laga "hidup-mati" tentunya bakal jauh lebih berbeda dibanding fase penyisihan grup. 

Ali menambahkan, Sparta tak pernah merasa di atas angin. Ia sadar betul, sedikit saja besar kepala maka bisa fatal ujungnya.

"Latihan harus tetap intens. Pemain harus punya komitmen untuk menjaga kondisi, sebisa mungkin jaga pola tidur dan kurangi bermain gadget. Saya ada di Whatsapp Grup anak-anak, jadi bisa memantau," tegas Ali lagi. 



"Status juara grup bukannya tanpa beban, ya pasti ada beban. Tapi keadaan itu tidak boleh dipikirkan terlalu dalam. Ada dua intinya, nikmati pertandingan dan jangan pernah anggap remeh lawan," pungkas Ali. 






  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa